Pages

Friday, January 30, 2009

A Way to Increase Production Performance


PRODUKTIVITAS

Didalam bukunya “ Understanding Productivity ”, Joseph M Putti, mendefinisikan produktivitas sebagai tingkat perbandingan antara besarnya keluaran dengan besarnya masukan .
hubungan ini digambarkan dengan persamaan berikut :
Produktivitas = Output : Input
Contoh :
Input = Jumlah jam kerja yang tersedia = 20 orang x 5 hari x 8 jam/hari = 800 jam
Output = 8000 unit mainan
Produktivitas = 8000 / 800 = 10 unit mainan / jam

Disamping tenaga kerja, input yang lain dapat berupa modal (uang) dan bahan baku.

Jika dilihat dari persamaan diatas, mengendalikan produktivitas terlihat begitu mudah . Hanya ada 2 variabel yang mempengaruhi, pertama Input dan kedua Output.
Tapi dalam kenyataan tidak semudah hitungan matematisnya.

Tuesday, January 27, 2009

Papan Informasi yang Berhasil


Dalam artikel berikut saya akan mengangkat topik mengenai salah satu bentuk Visual Control dalam manufacture. Atau anda pernah mendengar mengenai “Glass Wall Management “ , definisi bebasnya kurang lebih sebagai berikut, Teknik Pengendalian produksi yang mengutamakan transparansi data yang menunjukkan level pencapaian target organisasi dalam periode tertentu.

Saya menyebutnya sebagai PAPAN INFORMASI atau Information Board .
Papan Informasi ini bisa berisi, antara lain ;
1. Record produksi mesin
2. Record produksi operator
3. History of Critical Spare Part’s Replacement ( Data penggantian Spare part kritis)
4. History Preventive maintenance ( Inspection, Lubrication, Overhoul )
5. Quality Performance ( Claim, Product Reject )
6. Patroli Finding ( Patroly 5R, K3, ISO Sistem, dll )
7. Achievment of Delivery
8. Achievement of Lead Time
9. Informasi kecelakaan kerja

Tentunya masing-masing perusahaan memiliki objective yang berbeda-beda, saya yakin masih banyak objective-objective selain sembilan hal yang saya sebut diatas. Dengan adanya Papan Informasi ini, implementasi konsep PDCA sebagai budaya kerja organisasi akan semakin optimal. Dengan syarat, Papan Informasi ini berhasil.

Sunday, January 11, 2009

Supervisor Yang Berhasil



Tinggalkan dulu buku-buku panduan atau Modul Trainning anda mengenai “Supervisory Skill “. Tidak bermaksud mengecilkan, kenyataannya sebagian besar buku-buku ini terlalu bermain diatas, mengambang , tak ubahnya seperti modul-modul kuliah-an, yang masih jauh dari kondisi real dilapangan, terutama jika kita bicara Industri Manufacture di Indonesia.
Sebagai praktisi, saya ingin membagi sesuatu yang mudah-mudahan dapat bermanfat bagi perkembangan manufacture, terutama untuk level supervisi atau penyelia.

Sebelumnya, mari kita lihat peranan supervisor dalam struktur organisasi perusahaan manufacture pada umumnya .




Peran Supervisor sebagai “ buffer “ ( penyangga ) antara atasan ( Manager ) dan bawahan ( worker ).

Tuesday, January 06, 2009

a Guidance to Practice 5S


Introduction
Good 5S will improves quality, cost, safety, the customer experience, and morale. It is easily applied to any business and any process, by anyone. There are many reasons to begin your Lean journey with 5S:
• It can be done today
• Everyone can participate
• Waste is made visible
• Has a wide area of impact

  1. Improves set up times
  2. Improves quality
  3. Improves safety
  4. Improves morale
  5. Improves productivity 
Before 5S Implementation

After 5S Implementation

S-1 (Seiri) Ringkas / Pemisahan
Seiri secara langsung berarti mengatur segala sesuatu dengan rapi.
Di tempat kerja banyak sekali benda yang seringkali dapat menyebabkan timibulnya gangguan operasional dalam bekerja, antara lain tentang keluhan setiap orang yang mengeluhkan sempitnya ruang kerja mereka karena terlalu banyak barang.

Saturday, January 03, 2009

Tantangan Manufacture 2009

2009 …Ternyata sudah memasuki tahun kesebelas bagi penulis menjadi bagian dari industri manufacture. Bukan waktu yang singkat tapi bukan pula waktu yang lama. Sepanjang waktu ini, tidak terhitung banyaknya transfer ilmu dan ketrampilan seputar Industri Manufacture yang penulis peroleh, mulai dari bangku kuliahan, Trainning-trainning, Pengalaman sebagai praktisi, hingga menimba ilmu langsung ke kiblat Industri Manufacture Indonesia, yaitu Jepang.
tetapi keadaan ini tidak menjadikan penulis merasa sudah pintar, ahli, ,terampil, expert atau apapun istilahnya yang menunjukkan hubungan sebab akibat yang berkorelasi positif .

Tidak dalam kondisi krisis saja, mengelola perusahaan begitu sulit. Apalagi dengan kondisi sekarang, Complex-nya permasalahan dalam Industri saat ini, membuat keahlian mengelola organisasi perusahaan tidak sekedar copy paste teory atau metode yang ada.

Friday, January 02, 2009

PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI dan OPERASI



Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi yang begitu pesat saat ini, didorong oleh faktor-faktor :
1. Perkembangan Alat dan Teknologi
2. Revolusi Industri
3. Perkembangan Ilmu dan Metode kerja, yang mencakup metode ilmiah, dan konsep-konsep yang spesifik seperti model pengambilan

keputusan, ergonomi, Quality management, dll

I. PERKEMBANGAN ALAT dan TEKNOLOGI

Penggunaan alat-alat pengungkit dan roda penggerak sederhana oleh manusia di awal peradaban, merupakan awal dari sejarah Industri.
Tahun 1664 Hargreves menciptakan “ Spinning Jenny “ , yaitu sebuah alat pemintal.Gagasan ini dikembangkan oleh Arkwight dengan menciptakan alat pemintal yang berpenggerak tenaga air, pada tahun 1669. Sedangkan Cromton menciptakan alat tenun yang disebut “Mule “ pada tahun 1779.



Pada abad ini James Watts menciptakan mesin uap. Industri semakin berkembang dengan diciptakannya alat tenun “ bermesin “ oleh Cartwright tahun 1785.
Penemuan-penemuan ini mendorong perkembangan industri di Inggris, yang merupakan tahap awal industrialisasi di dunia.
Teknologi Industri pada saat itu mulai berkembang, dengan adanya peningkatan dan perbaikan. Dimulai oleh Eli Whitney, yang mendapatkan kontrak-kontrak kerja dari pemerintah, mengembangkan parts dan komponen yang dapat saling dipertukarkan, ini terjadi di rentang tahun 1798 – 1800. Usaha menciptakan parts dan komponen ini telah mendorong percepatan perkembangan industri .