Pages

Tuesday, November 11, 2008

HARI KE-28


Belum genap satu bulan saya bergabung dengan … kita sebut saja Perusahaan S sebagai Production Manager, begitu banyak anugerah yang saya dapatkan, diantaranya dapat 3x Claim Customer, Produktivitas nggak naik-naik, Loss Produksi tinggi, Planning Produksi yang banyak meleset , dan parameter-parameter produksi lainnya yang menunjukkan trend menurun.
Kondisi ini mengingatkan saya pada sesorang di perusahaan saya sebelumnya , beliau adalah mantan pimpinan saya. Kejadiannya di Th. 2003 , kondisi waktu itu kurang lebih seperti ini. Kami di Produksi ada problem yang cukup besar dan dengan data yang ada, sudah sangat jelas akar masalahnya berasal dari bagian lain ( eksternal ), wajar kan kalau bicara seperti ini " pak, permasalahnnya seperti ini …bla…bla…bla… datanya ini …bla…bla…bla , penyebanya ini …bla…bla…bla , kesimpulannya perbaikannya bukan dari bagian saya, tapi harus dari bagian lain " . Atasan saya itu singkat saja jawabnya "Pak Dedy, Itulah perlunya bapak disini". " Sial … " dalam hati saya. Lama saya renungkan, mungkin ada benernya juga … bukannya dalam manufacture ada banyak variable yang mempengaruhi sehingga musti dikendalikan, Misal ….jika ada kelemahan di factor X, kita kuatkan factor Y, dan kita lebih perkuat lagi factor Z. Sehingga kondisinya balance.
Kembali ke Perusahaan saya yang baru, ibarat dalam peperangan, sebagai Jenderal pengganti, saya berada ditengah kepungan banyak musuh dengan posisi sangat terjepit. Saya sangat menyadari segala resikonya, Berikut beberapa strategi saya sampai hari ke-28. Mudah-mudahan dapat bermanfaat.

  1. Membuka diri saya agar semua bawahan tahu siapa saya, karakter saya, gaya saya, konsep & cara beroikir saya, dan yang terpenting visi saya. Karena keterbukaan ampuh untuk memperoleh kepercayaan. Saya banyak melakukan komunikasi hangat dg rekan sejawat, bawahan langsung / tidak langsung dan semua orang yang ada di Pabrik, mulai dari OB hingga Direksi. Target saya … yaitu meyakinkan mereka kalau saya adalah teman …bukan musuh.
  2. Memperluas Pengaruh . Saya tidak terlalu pusing dengan uang, kadang saya bisa sangat pelit, dilain waktu saya bisa sangat royal. Dari sudut pandang saya royal saya anggap investasi, selalu ada alasan untuk melakukannya. Jika dikendalikan dengan baik, bisa memperkuat pengaruh posisi kita secara politis. Kondisi ini bisa sangat membantu memperkuat pengaruh kita ke tingkat grassroot, Harapan saya, kondisi seperti ini akan memotong "pengaruh negative" yang terkadang datang dari pimpinan dilevel middle kita. Ingat Investasi berarti menanamkan modal yang bertujuan mendapatkan keuntungan di masa datang, jika tidak hati-hati dengan tindakan ini, kita mungkin mendapat imej yang kontra positif.
  3. Tegas & Adil . Kita harus berani memberikan punishment untuk semua orang yang melanggar aturan, dan memberikan Reward/penghargan untuk setiap keberhasilan. Jika mnerapkan ini dengan adil,. Orang akan Respek dengan kita.
  4. Tidak bermain terlalu lama dimasalah Teknis. Jangan terlalu dalam bermain disini, karena dari sisi manapun bagi New Comer, Sistem knowledge kita pasti ada dibawah subordinat kita, ingat … sifat orang Indonesia yang Paternalistik menyebabkan aktivitas seperti ini kontribusi positifnya tidak besar.
  5. Bekerja keras untuk segera mengidentifikasi "paus"-nya ( masalah yang paling mendasar & memiliki impack paling besar ) sehingga jika ada trend positif pergerakan angkanya akan terlihat signifikan.
  6. Bekerja lebih keras lagi untuk membuat rencana perbaikan ( Corrective Action Plan ), Identifikasi masalah yang tepat itu penting, tapi jangan lupa … Big Boss lebih tertarik dengan konsep perbaikan kita, dari pada cerita panjang lebar … ba …bI… bu… be… bo …mengenai keberhasilan anda di langkah ke-5.
  7. Buat Schedule Pelaksanaannya, lakukan ! laporkan perkembangkannya pada Bos , jika hasilnya tidak optimal, Evaluasi kembali, lalu lakukan lagi langkah ke-7 sampai action kita memberikan hasil yang diharapkan.

2 comments:

  1. Siang Pak Manager..
    Saya mau tanya soal kondisi angkatan saya, mungkin kedengarannya sepele. Tapi bagi mahasiswa baru seperti saya, mengorganisir teman - eman seangkatan adalah masalah yang continously kami hadapi.
    So, menurut bapak, bagaimana cara atau metode yang efektif untuk mengorganisir masa dan mendapat kepercayaan mereka agar kedepannya proses kaderisasi bisa berlanjut dengan lancar. Terlebih masalah menyatukan visi dan misi kami, yang notabene masih merupakan visi misi personal dan meleburnya menjadi misi komunal angkatan kami.

    ReplyDelete
  2. Sorry mbak Tres, baru bisa balas. Jika untuk Pertama ...menyatukan visi itu bukan tugas kolektif. Tapi memerlukan pemain Tunggal, yang namanya pemimpin. Kuncinya temukan pemimpin ini, mungkin Si A, si B, atau mungkin juga mbak tres sendiri. Pemimpin disini tentunya saya asumsikan dengan "Pemimpin dengan jiwa leadership" ... istilah ini banyak dapat kita peroleh dari literatur 2x.
    Kedua...Komunikasikan Visi (Apa yang mau dicapai ) dengan jelas dan pastikan semuanya memahami manfaatnya, dan tentunya harus diikuti dengan misi ( dengan cara apa mencapainya ) yang jelas.
    Selamat mencoba...semoga sukses

    ReplyDelete