Pages

Wednesday, February 29, 2012

Mengoptimalkan Struktur Organisasi Perusahaan


PENDAHULUAN
Struktur Organisasi tentu bukan istilah asing bagi kita. Sebegitu  pentingnya, hingga dalam artikel yang berjudul " Lets Play The Game " saya menyebut struktur sebagai tulang belakang . Dalam artikel ini, saya coba menulis lebih dalam. Kenyataannya saya menemui begitu banyak kesalahan interprestasi dari istilah ini dalam organisasi – organisasi perusahaan manufacture. Berdasarkan penelitian, kekeliruan  penerapan model struktur, akan memperlemah  kinerja perusahaan.

Mengoptimalkan Struktur Organisasi Perusahaan...

Monday, February 27, 2012

Bagaimana Proses Pembuatan Kondom (Condom)





Pendahuluan
Terlepas dari perasaan "risih" saat menulis artikel ini, kondom (condom) sebagai  produk manufacturing sangat menarik bagi saya. Jika dilihat secara visual dan sifatnya yang sekali pakai, kondom terlihat seperti produk yang sederhana. Akan tetapi, dibalik dinding-dinding pabrik pembuatannya, proses pembuatannya tidak semudah yang dibayangkan.  Produk ini memiliki standar produksi yang sangat tinggi dan ketat. Adapun standard yang berlaku saat ini yaitu ISO 4074 tahun 2002 dan WHO  2003. Standard ini diperlukan untuk menjamin proses produksi dapat menghasilkan produk yang sesuai spesifikasi. Umum diketahui, selain untuk mencegah kehamilan, kondom juga berfungsi sebagai pelindung dari infeksi yang disebabkan oleh beberapa kuman dan virus ganas, seperti kuman gonorhea, Virus HIV, dan Virus Hepatitis B yang berskala nanometer. Bisa anda bayangkan jika produk yang memasuki pasar tidak sesuai spesifikasi, fatal bukan.
Bagaimana Proses Pembuatan Kondom (Condom)...

Sunday, February 26, 2012

Menikmati Sunset di Tanah Lot, Bali



Sabtu, 25 February 2012. Pk. 15.30 WITA …
Baru saja kami meeting koordinasi dan evaluasi progress project pembangunan Cold Room bersama Kontraktor Sipil dan Cooling System. Minggu yang melelahkan …
Kebetulan Sabtu ini saya stay di Denpasar, dan terus seperti ini, sampai project  pembangunan coldroom selesai, jika sesuai rencana, satu minggu sebelum perayaan Nyepi bulan depan, project  sudah selesai dan mulai running.  Sudah kami prediksi, disamping menjalankan operasional harian, awal tahun ini akan menyita energi, mulai perencanaan project , plan pembangunan factory baru complete dengan perijinan IMB, penambahan daya listrik, perijinan dengan masyarakat adat sekitar, dan beberapa  remeh temeh lainnya.
Menikmati Sunset di Tanah Lot, Bali...

Tuesday, February 21, 2012

Perbaikan Sistem Pendidikan untuk Pertumbuhan Industri Manufacture Nasional


Pernahkah anda nonton film  "Waiting for Superman" nya Davis Guggenheim ? Ini merupakan film dokumenter, menceritakan mengenai sistem pendidikan di USA. Film Dokumenter ini membalikkan pendapat umum mengenai pengaruh pendidikan terhadap kemerosotan sosial di lingkungan masyarakat. Sebelumnya ada pendapat yang menyatakan bahwa lingkungan (sosial)  yang buruk  mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan ( dilingkungan itu ). Dalam  sebuah penelitian, ternyata  pendapat ini ditolak, dan berlaku sebaliknya. Yaitu Pendidikan yang berkualitas rendah berpengaruh pada  terciptanya lingkungan yang buruk.

Hal yang sangat menarik, dalam  film ini peneliti pendidikan menggunakan  Nilai Matematika dan SAINS/Ilmu pengetahuan  di tingkat pendidikan dasar, dan prosentase diterimanya pelajar-pelajar ini di tingkat Junior dan High school hingga University, untuk mengukur kualitas pendidikan. Hasilnya, nilai di mata pelajaran ini dan prosentase ditermanya pelajar-pelajar di pendidikan dasar ke sekolah lanjutan favorit benar-benar rendah. Kondisi ini paralel dengan  situasi real yang dialami oleh perusahaan-perusahaan besar di USA, seperti Oracle, IBM, dll. Pada beberapa tahun terakhir perusahaan – perusahaan besar USA  mendapatkan pekerja unggulan dari luar negeri, seperti  China , Hindia dan sulit mendapatkan pekerja yang  sesuai qualifikasi dari dalam negeri.
Ada  kalimat yang begitu menarik, dan memberikan gambaran mengenai  keseluruhan isi film.

" The fate of our country won't be decided on a battlefield, it will be determined in a classroom "

Kembali ke Indonesia, mari kita bicara Industri manufacture nasional. Saya pernah menulis atikel dengan judul “ Budaya statistik “, minggu lalu saya jadi guru les matematika dadakan untuk keponakan saya. Mata pelajaran SD untuk persiapan UAN. Apa saya yang lupa, ternyata Statistik sudah mereka pelajari lho, memang baru statistik dasar. Tapi ini menggembirakan dan sangat  tepat,  tinggal bagaimana menarik minat mereka untuk lebih tertarik pada matematika dan statistik. Tidak berbeda dengan cerita di USA tadi, sampai sekarang Matematika dan SAINS masih menjadi momok bagi pelajar kita.

Kembali ke industri manufacture Indonesia. Dalam film Waiting for Superman, dibuktikan bahwa kualitas pendidikan terutama dibidang Matematika dan SAINS memberikan pengaruh yang sangat significant terhadap kualitas individu dalam membangun lingkungannya, mata pelajaran ini membentuk  sistematika berfikir, Logika, dan ilmiah. Ini akan menjadi dasar  bagi penguasaan hampir semua bidang keilmuan. Saya setuju sepenuhnya dengan hasil penelitian, kesimpulan, hingga saran.

Salah satu kelemahan sistem manufacture di Indonesia dari sisi intern perusahaan diantaranya ; rendahnya tingkat analitycal, cara berpikir yang tidak logis dan sistematis, dan lebih buruknya, keputusan diambil tidak berdasar fakta dan data akurat.
Dengan berseloroh saya pernah mengatakan ini pada  teman saya, “ Gimana kita mau terapkan manajemen modern yang aenh-aneh, wong ilmunya adam smith yang tahun 1776  kita masih belum bisa nerapin dengan bener “ .
Ini fakta, Industri manufacture  nasional memiliki titik lemah yang identik dalam hal implementasi “ Scientific management “. Dalam Link artikel ini  http://dedylondong.blogspot.com/2009/01/manajemen-produksi-dan-operasi-history.html , Frederic Taylor  menyatakan Manajemen harus mengganti metode coba-coba yang tidak ilmiah (Rule of Thumb Method). Dalam hubungan ini Taylor menekankan juga pentingnya peranan manusia dalam sistem produksi, dan pentingnya masalah-masalah diselesaikan secara ilmiah”. Dikemudian hari gagasan ini dinamakan The Scientific Management ( Manajemen Ilmiah ). Jika titik lemah ini dimiliki sebagaian besar industri, bisa dibayangkan betapa rapuhnya Industri nasional kita saat ini.

Dalam scope mikro, internal perusahaan harus fokus untuk membangun budaya ini melalui aktivitas Human Development seperti Trainning, dan untuk ruang lingkup makro, pendidikan terutama peningkatan kualitas pendidikan, terutama  di bidang matematika dan SAINS mulai dari pendidikan dasar  wajib menjadi perhatian utama. Jika bicara peningkatan kualitas sistem pendidikan, pastinya tidak terlepas dengan Anggaran Pendidikan Nasional, memang di tahun 2012 sudah mengalami kenaikan sebesar -+7.5 %. Pemerintah bersama Legislatif harus bersama-sama bersinergi untuk membangun sistem pendidikan nasional.

Tanpa mengecilkan pengaruh pelajaran lainnya, bidang keilmuan inilah yang menjadi dasar bagi perkembangan manufacture Indonesia di masa datang.
Bukankah  sudah terbukti pertumbuhan sektor real memberikan dampak langsung pada pertumbuhan dan penguatan struktur ekonomi nasional ? Sampai kapan kita impor Garam, cylinder-cilinder Hidrolic dan pneumatic, perlengkapan control, parts electronic, bijih plastik, baut stainless, hingga isi staples, dan masih banyak spare parts dan chemical dasar ? Saya sangat yakin, waktunya  akan tiba....

Mengenai tulisan saya mengenai sinergi Eksekutif - Legislatif, Damn ! .... Saya hampir tidak percaya menulis kalimat ini, kenyataannya kondisi politik nasional terus memanas. Setiap hari kita disuguhi berita seperti ini dan media terus memblow up untuk meningkatkan rating, kombinasi yang pas bukan ? Kenyataannya tidak ada lagi kata sinergi di eksekutif sendiri, atau antara eksekutif dan legilatif. Situasinya lebih mirip seperti "ajang pertarungan". Di Kompasiana, Anjrah Lelono Broto dengan artikel yang berjudul Republik Nepotisian  menyebut kata "Klan " untuk menggambarkan situasi perpolitikan kita.

What should we do ... This is Our lovely Indonesia. Disatu sisi sangat memprihatinkan, namun disisi lain saya senantiasa berdoa untuk terjadinya perubahan untuk perbaikan, termasuk dalam aspek pendidikan ini.


" Kemajuan manufacture kita tidak ditentukan oleh aktivitas lantai-lantai produksi, melainkan dari ruangan - ruangan kelas sekolah "


Perbaikan Sistem Pendidikan untuk Pertumbuhan Industri Manufacture Nasional...

Monday, February 20, 2012

Dimana "Kelompok 10%" Anda ?


Saya tersenyum  saat baca pesan singkat di Hand phone “ Meeting di Kantin …”. Waktu menunjukkan Pk. 17.00 WITA, dan saya balas “ … OK”. Anda tahu? Pesan diatas kode buat kami untuk berkumpul. Kami sebut diri kami “Kelompok 10%”.
Jangan berburuk sangka lho ya, kebetulan minggu – minggu ini media disibukkan oleh penangkapan John Kei, pentolan Jakarta underground gangster. Kami bukan “sejenis”  mereka.
Dimana "Kelompok 10%" Anda ?...

Friday, February 10, 2012

Teknologi Dasar Automatic Gas Burner ( Untuk Food Manufacture )


Penggunaan Energi panas dalam industri, terutama food manufacture, sudah menjadi kebutuhan dasar. Dalam prakteknya Energi panas didapat dari  Electric Main Power, seperti heater, atau Pemanfaatan gas LPG. Dari segi biaya, penggunaan gas LPG masih lebih efisien dibanding Electric Heater, terutama untuk pembebenan panas tinggi.

Elpiji, pelafalan bahasa Indonesia dari akronim bahasa InggrisLPG (liquified petroleum gas,harafiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana(C5H12).
Teknologi Dasar Automatic Gas Burner ( Untuk Food Manufacture )...

Saturday, February 04, 2012

Dasar Implementasi Lean Manufacturing





SEJARAH LEAN MANUFACTURING
Perusahaan-perusahaan AS selalu berusaha mencari berbagai strategi efisiensi yang dapat menurunkan biaya, meningkatkan output, menjadi lebih kompetitif, dan meningkatkan pangsa pasar. Orientasi proses dan produksi masal yang berjaya sebelum masa PD II telah berubah menjadi orientasi hasil, fokus pada output, dan sistem produksi.

Perusahaan-perusahaan Jepang setelah masa PDII berusaha membangun kembali diri mereka. Masalah-masalah yang mereka hadapi sangat berbeda, bahkan bertolak belakang dengan apa yang ada di Barat. Pada saat Barat bergelimang dengan sumber-sumber daya, mereka mengalami kekurangan sumber daya manusia, material, maupun finansial. Kondisi ini memaksa mereka untuk mengembangkan praktek-praktek manufaktur baru yang rendah biaya. Pimpinan-pimpinan perusahaan Jepang terdahulu seperti Eiji Toyoda, Taiichi Ohno, dan Shingeo Shingo dari Toyota Motor Company, mengembangkan sebuah sistem produksi yang disiplin dan berfokus pada proses yang sekarang dikenal sebagai “Toyota Production System” atau “Lean Production”. Tujuan dari sistem ini adalah untuk meminimumkan penggunaan sumber-sumber daya yang tidak memberi nilai tambah pada produk.
Dasar Implementasi Lean Manufacturing...