Tinggalkan dulu buku-buku panduan atau Modul Trainning anda mengenai “Supervisory Skill “. Tidak bermaksud mengecilkan, kenyataannya sebagian besar buku-buku ini terlalu bermain diatas, mengambang , tak ubahnya seperti modul-modul kuliah-an, yang masih jauh dari kondisi real dilapangan, terutama jika kita bicara Industri Manufacture di Indonesia.
Sebagai praktisi, saya ingin membagi sesuatu yang mudah-mudahan dapat bermanfat bagi perkembangan manufacture, terutama untuk level supervisi atau penyelia.
Sebelumnya, mari kita lihat peranan supervisor dalam struktur organisasi perusahaan manufacture pada umumnya .
Peran Supervisor sebagai “ buffer “ ( penyangga ) antara atasan ( Manager ) dan bawahan ( worker ).
Artinya kita harus memuaskan atasan dan juga bawahan dalam konteks pekerjaan. Dapat juga diartikan sebagai penyerap tekanan dari atas ( Shock absorber ) untuk kemudian diturunkan dengan smooth ke bawah. Sehingga apapun kebijakan yang diambil ditingkat atas, Supervisor mampu mengkomunikasikan ke bawahan, sehingga latar belakang, tujuan, dan manfaat kebijakan dapat dilihat dengan sangat jelas oleh pekerja ditingkat bawah.
Saya menganalogikan peran ini, seperti fungsi shock absorber di kendaraan, beban dari atas seberapun besarnya akan diredam agar tidak menimbulkan beban kejut, pada sistem roda penggerak. Begitupun sebaliknya jika kendaraan melewati jalan bergelombang, Shock absorber akan meredam beban kejut tadi dan mendistribusikannya dengan smooth keseluruh body kendaraan. Dengan kata lain, ditekan dari atas dan didorong dari bawah.
SUPERVISOR SEBAGAI BUFFER
Agustus 1991, tejadi demonstrasi pekerja dalam skala besar di Tangerang, bahkan yang terbesar pertama di Tangerang, sejak era order baru. 14 Ribu karyawan PT. Gajah Tunggal turun kejalan, menuntut peningkatan upah. Beberapa bangunan dirusak, belum termasuk kerugian perusahaan karena stop produksi.
Oktober 1998, saya bergabung sebagai karyawan di perusahaan ini, tepatnya di bagian Engineering-Plant A ( Tire Division ). PT. Gajah Tunggal,tbk terdiri dari beberapa Plant, yang produksinya terkait dengan rubber ( mulai dari Konvensional tyre, Radial Tyre, Motor Cycle Tyre, Tube, dan Conveyor ). Plant A, merupakan salah satu pabrik yang terlama di kawasan Industri Gajah tunggal. Masih berhubungan dengan demo buruh 1991, saya bisa mendengar langsung dari para pelakunya.
Pada awal berdirinya pabrik Gajah Tunggal ditangerang, banyak karyawan yang direkrut dari luar Tangerang. Tidak ada seleksi ketat yang terlalu mempertimbangkan latar belakang pendidikan, skill, kompetensi, atau syarat-syarat lain seperti sekarang. Perkembangan industri manufacture nasional yang sangat pesat memasuki era 80 an, telah menyerap “ dengan membabi buta “ banyak tenaga kerja. Petani, anak muda pengangguran, jawara – jawara kampung, bahkan ada juga yang berbakat kriminal bisa lolos tes masuk dengan mudah. Dari beberapa sumber yang dapat dipercaya, ini salah satu faktor penyebab demonstrasi 1991, Beraneka ragamnya latar belakang sosial, menjadikan pekerja-pekeja ini sulit untuk dikendalikan tentunya disamping Permasalahan ekonomi yang dengan jelas menjadi faktor utama. Tapi melihat begitu stabilnya tingkat kendali keamanan saat Order Baru, kejadian ini tergolong luar biasa, perlu orang – orang berani & nekad untuk dapat melakukannya. Seperti saya sampaikan diawal, Sejak berdirinya, Gajah tunggal telah memiliki potensi ini.
Memasuki Tahun 1999, terjadi krisis ekonomi yang berimbas negatif kebisnis. Akhirnya perusahaan mengeluarkan kebijakan yang “tidak biasa:” diantaranya mengenai kenaikan upah. Tingkat kenaikan upah ditahun ini, sangat tidak sesuai dengan kondisi ekonomi, waktu itu saya juga merasakan ketidak sesuaian ini. Beberapa Plant yang lain ( boleh dibilang saudara muda, karena berdiri setelah Plant A ) merencanakan demonstrasi jika tuntutan kenaikan upah yang layak, tidak disetujui perusahaan. Saya langsung teringat 1991 … apakah kejadian ini akan terulang ?
Tapi sesuatu yang luar biasa terjadi. Dimotori para supervisor-supervisor, karyawan plant A memberikan opini kontra. Setengah tidak percaya, saya melihat orang-orang yang dengan berani dan sukarela bersama-sama untuk mendukung kebijakan perusahaan. Karena memiliki jumlah karyawan yang besar, dukungan ini sangat signifikan untuk meredam gejolak yang saat itu berpotensi menjadi demo besar yang destruktif.
Dalam hal mengendalikan massa, supervisor-supervisor inilah guru besar saya. Plant A memiliki jenjang karir yang sangat … sangat … sangat sulit. Dengan latar belakang sosial, budaya, dan potensi konflik, jika ingin meniti jenjang karir tidak hanya skill dan knowledge lebih ( Point 1 ) , dia harus dihormati, disegani, dan diikuti bawahan.Harus bisa menyenangkan atasan ( Point 2 ). Diluar itu … harus sabar menunggu, untuk bisa sabar, hilangkan pikiran untuk pindah kerja ( Point 3 ).
Supervisor-supervisor ini telah menjalankan peranannya sebagai buffer dengan begitu baik. Setelah saya pelajari dan analisa, kondisi-kondisi seperti ini ternyata bisa dipelajari, dan dibentuk, bukan faktor alam, bakat atau apapun yang sifatnya “given” apalagi nasib.
Kecuali Point 3 , Saya akan membagi resepnya untuk anda :
Miliki Skill dan Pengetahuan (knowledge ) diatas rata-rata, terutama di fungsi-fungsi vital. Dengan bahasa lain, kalau organisasi diibaratkan mesin, tentukan apakah anda akan menjadi motor atau bautnya. Contohnya sbb;
Irwan pintar Las/Welding, Yoli pintar drawing, Katman pintar electric, Erwin pintar pemrograman PLC ( instrumentasi ), Andi cekatan saat mengerjakan hal-hal mekanis, orang terkhir yaitu Joni bisa las, bisa drawing, mengerti electric dan logika pemrograman ( bisa berarti skill masih rata-rata ) tapi Joni ini pintar menganalisa permasalahan dan membreakdown problem ke masalah yang lebih spesifik, apakah problem mekanis, electric atau instrumentasi. Dalam beberapa case dia terlihat seperti mengkoordinasi bagian-bagian lain untuk menyelesaikan suatu problem.
Kuncinya, anda tidak perlu pintar disemua bidang. Tapi berusahalah untuk belajar menguasainya. Setelah itu jadilah pintar atau bahkan “ sangat pintar “ di satu bidang yang membuat anda “lebih terlihat” dibanding yang lainnya. Mencari bidang ini tidak sulit, karena justru karena sulit, mayoritas orang tidak mau memasukinya. Karena untuk menguasainya, orang diharuskan banyak belajar, selalu mencoba hal baru , berani mengambil resiko, dan lebih mengandalkan kekuatan pikiran/otak dari pada fisik.
RESEP KEDUA
Miliki kebijaksanaan seorang Pemimpin.
Kadang saya berfikir, tugas utama supervisor itu sebenarnya bagaimana mencapai tujuan organisasi dengan menjalankan sistem dan prosedur kerja secara benar, dengan kata lain, supervisor harus bisa mengoptimalkan semua resources atau sumber daya yang dimiliki, entah itu mesin maupun manusia. Untuk menggerakkan resources ini, diperlukan pengatur, pengarah, dan pengendali agar segala sesuatunya tetap berjalan diatas rel. bahkan meningkatkannya.
Jadi sebagai pemimpin, supervisor harus memiliki 2 hal penting diatas. Pertama menjaga segala sesuatu berjalan dengan benar, Kedua meningkatkan performa organisasi.
Untuk dapat memenuhi hal pertama, supervisor harus dapat mengendalikan bawahan secara total ( Total Control ) meminimalkan resistensi dan penolakan , anda juga harus mendapat respek dan dukungan dari bawahan anda, tidak peduli apakah langkah anda benar atau salah.
Untuk mendapatkannya, baca uraian berikut :
1. Jika ada ketidak sesuaian, jangan meluapkan emosi berlebihan dengan marah. Ini menunjukkan kalau anda orang yang tidak bisa mengendalikan diri. Bisa dipastikan mereka akan meragukan kemampuan anda untuk mengendalikan orang lain.
2. Jangan menjadikan bawahan anda sebagai kambing hitam, tanggung kesalahan mereka sebagai kesalahan anda sebagai pempinan.
3. Jangan menjadikan atasan anda sebagai kambing hitam, misal jika ada kebijakan-kebijakan yang “tidak menyenangkan” karyawan. Pelajari dan temukan substansi masalahnya, lalu pakailah kata “ kami ” saat sosialisasi kebawahan. Pastikan mereka mengerti, memahami, jauh lebih baik jika mereka menyetujuinya. Jika tidak, paling jauh efek negatifnya, anda akan menjadi sasaran kekesalan dan kemarahan. Tapi lihat sisi positifnya, tindakan anda berarti memposisikan diri sebagai wakil perusahaan. Jika anda bisa mengendalikan situasi, manager akan melihat anda sebagai “orang yang dapat diandalkan “ .
4. Kuasai bidang kerja anda agar tidak tampak bodoh didepan orang banyak. Jangan jadikan anda titik lemah diorganisasi. Itu akan memalukan dimata bawahan.
5. Tingkatkan kemampuan komunikasi anda, manusia tidak hanya dianugerahi telinga atau mata untuk mendengar dan membaca perintah. Mereka juga memiliki hati yang akan menentukan apakah orang itu akan bekerja dibawah standar, rata-rata, atau luar biasa. Setiap anda menyampaikan sesuatu, pastikan mereka mengerti, memahami, dan setuju dengan yang anda inginkan.
6. Jangan takut untuk bersikap adil, bersikap adil memerlukan keberanian ekstra. Ketakutan akan kemungkinan adanya pembalasan, melukai hubungan pertemanan dan persaudaraan, tidak populer dibeberapa kelompok ( biasanya dilingkungan pabrik, ada faksi atau kelompok-kelompok yang terbentuk berdasarkan kesamaan asal daerah, ideologi, gaya kerja, bidang kerja, dan lain-lain, yang menurut saya, ini konyol dan sangat tidak perlu ).
Jika sanksi ini diberikan berdasarkan pertimbangan objective, dan disampaikan dengan jelas ( mengerti, memahami, dan menyetujui ) anda tidak perlu khawatir kondisi tidak menyenangkan ini akan terjadi, sebaliknya bawahan anda akan sangat menghormati anda .
( Pandailah menjaga jarak dengan bawahan anda. Ini pernah saya terapkan selama bekerja di PT.YKK Zipper Indonesia. Saya sangat membatasi aktivitas-aktivitas non perusahaan yang bersifat “ pertemanan “, seperti mancing bersama, touring, dll. Ini saya lakukan agar tidak terpengaruh dengan faktor subyektifitas, saat mengambil keputusan apapun ).
7. Jika anda ingin melihat bawahan memberikan sesuatu yang lebih bagi perusahaan, misal ; ide, jam kerja lebih dari normal, atau hal-hal lain, anda terlebih dahulu harus menunjukkan pengorbanan, jangan perhitungan dengan jam kerja, maksud saya jangan selalu mengajukan kompensasi jam lembur, jika bekerja lewat jam kerja normal. Satu lagi, jangan menggambarkan diri anda sebagai orang yang pelit dan sangat perhitungan dengan uang.
8. Jika anda memiliki kelebihan dalam hal skill atau pengetahuan, ajarkan pada bawahan anda, dan pastikan mereka bisa memilikinya. Saya tidak tahu kenapa … meski sudah 7 tahun tidak bekerja di PT.Gajah Tunggal, saya sangat menghormati orang – orang yang telah ajarkan berbagai teknik kerja, metode analisa, teknologi permesinan, dll . Jika saya masih beekrja diperusahaan ini, saya akan mendukung mereka sepenuhnya. Nah … jadikan semua orang pendukung anda.
RESEP KETIGA
Munculkan ide – ide kreatif untuk meningkatkan performance organisasi. Ide – ide ini muncul jika anda memiliki visi dalam bekerja.
Visi yaitu apa yang ingin ada capai
Misi yaitu dengan cara apa anda mencapainya
Jika bisa mengkomunikasikan ide ini dengan baik pada atasan – atasan anda, berarti sama dengan anda telah membuat satu pijakan anak tangga untuk atasan anda supaya bisa naik lebih tinggi. Jika ide-ide ini bermunculan terus, anda akan memposisikan sebagai “ orang yang inovativ “ yang sangat menyenangkan bagi siapapun yang menjadi atasan anda. Saat ini mungkin manager yang menjadi atasan anda, tidak menutup kemungkinan anda akan berada langsung dibawah Top Management, jika sampai diposisi ini, tinggal menunggu waktu saja memasuki jajaran Top Management. Tapi harus diingat … semua ini harus dimulai dari sekarang.
Resep Pertama dan Kedua merupakan cara bagaimana menjadi seorang Supervisor yang baik. Resep ketiga merupakan cara bagaimana memperbaiki karir seorang Supervisor.
Jika anda memandang bekerja dipabrik suatu profesi, kerjakanlah itu dengan profesional. Seperti pada “lampiran gambar” di awal artikel ini, Jenjang karir bak dongeng sperti ini bukanlah suatu yang mustahil. Dari Worker, Supervisor, Manager, sampai menjadi Top Management. Saat saya bekerja di PT. YKK Zipper Indonesia ( 2002 – 2008 ), saya melihat kisah seperti ini benar-benar nyata.
Semoga sukses…
thanks for sharing pak
ReplyDeleteSama-sama, semoga bermanfaat
DeleteTulisannya sangat bagus Pak..terima kasih
ReplyDeleteNyasar kesini tulisannya bagus senior...
ReplyDeleteartikel ini sungguh bermanfaat pak..terimakasih
ReplyDeleteLuar biasa,cara ini bisa jadi contoh untuk di terapkan di tempat kerja saya
ReplyDeletethanks
thanks pak.sangat bagus buat kita kita sebagai pemula spv.
ReplyDelete