Pages

Tuesday, February 07, 2023

SISTEM PRODUKSI

link
SISTEM PRODUKSI...

Wednesday, February 01, 2023

METODE PERAMALAN - PPIC Series Vol.02

link
METODE PERAMALAN - PPIC Series Vol.02...

Saturday, January 28, 2023

Tuesday, March 31, 2020

MEMBENTUK MENTALITAS PEKERJA




ATTITUDE

Secara umum, attitude merupakan suatu sikap, perilaku dan tingkah laku yang seseorang lakukan dalam berinteraksi dengan orang lain yang disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap tersebut.
Attitude sering sekali dikaitkan dengan kesiapan mental individu yang mempengaruhi juga menentukan kegiatan individu yang berhubungan dalam merespon obyek atau situasi yang mempunyai arti baginya. Attitude selalu berkenaan dengan suatu objek dan juga sikap terhadap objek yang disertai dengan perasaan positif maupun negatif.                                   
MEMBENTUK MENTALITAS PEKERJA...

Sunday, March 29, 2020

CORONA

From toys to Teslas, China's coronavirus disrupts flow of global ...

Ibarat serangan udara, virus Corona  tampak memiliki  kekuatan untuk meluluh lantakkan tatanan kehidupan manusia. Bagaimana tidak, solusi saat ini yaitu social distancing , isolasi , Lock Down. Pengembangan anti virus masih dalam tahapan yang tidak memiliki tenggat waktu. Pertanyaannya, jika solusi yang ditawarkan mengurangi kontak , dan sosialisasi dengan pihak luar, bagaimana kita bisa bekerja. 
CORONA...

Wednesday, June 28, 2017

Revolusi Industri ke-4



Perlahan namun pasti, kita akan memasuki era revolusi industri ke 4. Istilah populernya Industri 4.0
Revolusi ini  didorong oleh kemajuan dalam artificial intelligence atau kecerdasan buatan, robotika, kendaraan yang mampu mengemudi sendiri, pencetakan 3-D, nanoteknologi dan bidang lain sains. Kanselir Jerman, Angela Merkel, pada pertemuan tahunan WEF 2015, menjelaskan Industri 4.0 tak lain mengintegrasikan dunia online dengan produksi industri.

Dunia telah berkembang melewati 3 tahap, Revolusi industri pertama menggunakan air dan tenaga uap untuk mekanisasi produksi. Revolusi kedua menggunakan tenaga listrik untuk produsi massal. Revolusi ketiga menggunakan teknologi elektronik dan informasi untuk otomatisasi sektor produksi. 
Di sela agendannya menghadiri World Economic Forum on ASEAN 2017 di Phnom Penh, Kamboja, Jumat (12/5), Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan,  industri nasional dapat menggunakan teknologi digital seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Sistem Industry 4.0 ini akan memberikan keuntungan bagi industri, misalnya menaikkan efisiensi dan mengurangi biaya sekitar 12-15 persen. (http://www.kemenperin.go.id/artikel/17565/Empat-Strategi-Indonesia-Masuk-Revolusi-Industri-Keempat)

Ungkapan optimis Pak Menteri  memasuki era Industri 4.0 patut diapresiasi, tentunya harus diikuti kebijakan-kebijakan nyata yang benar-benar menopang dan mendorong Industri manufacture Nasional  sehingga datanganya era ini benar-benar dinikmati sebagai peluang meningkatkan profit perusahaan.

KEMBALI KE INDUSTRI DALAM NEGERI ...
Membicarakan hal-hal yang positif  di era industri 4.0 selalu menyenangkan. Tapi, sebagai praktisi saya bingung, kalaupun diterapkan di lingkungan industri saat ini, seberapa besar porsinya, dan mulai dari mana ...

Mesin – mesin yang dimonitor dan dikontrol secara online melalui jaringan internet bukanlah hal baru. Tentunya  selama ada jaringan internet dan dibukakan akses. Namun berbicara mengenai  teknologi digital seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity,  Augmented Reality, adalah  hal yang lain, kecuali yang sedang kita bicarakan ini  pabrik-pabrik dalam film dokumenter “ Mega Factory” di National Geographic Channel.  Disamping itu  rendahnya penyerapan tenaga kerja secara nasional akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.  Bagaimana tidak, di era ini, industri tidak hanya install mesin-mesin  otomatis, dan sistem roboticdi satu lokasi.  Namun perusahaan yang menerapkan teknologi sama, misal  di Detroit , Shenzen , dan  Purwakarta, cukup di monitor dan dikontrol  di satu lokasi, dan disanalah pusat pengendali teknologinya.  Dari  sisi  internal perusahaan, model seperti ini akan mengurangi tenaga kerja di level tertentu, dan bisa menurunkan biaya produksi. Namun dari sisi kepentingan Nasional, akan berbeda ceritanya. Pastinya harus dilakukan riset yang lebih mendalam mengenai hubungan faktor-faktor ini  beserta pengaruhnya.

Untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia saya sama sekali tidak kuatir, karena aktualnya, revolusi Industri tahap ke-3 pun kita belum melewati  ;) 

Akan tetapi di luar sana,  Industri besar di China, Amerika, Eropa sudah mulai mengarah  ketahap sana, mereka dapat memproduksi barang dengan kualitas yang konsisten dan harga yang ekonomis. Kalau begini ya ujung-ujungnya ke Industri dalam negri bukan, barang kita gak laku, keuntungan perusahaan berkurang, lalu pengurangan tenaga kerja.

Artinya  datangnya era industri 4.0 sama pastinya dengan terbitnya matahari besok pagi. Siap tidak siap ya harus kita lalui dan hadapi, ini realitanya.
Apakah ini akan menjadi berkah atau Tsunami bagi kita, hanyalah kita yang bisa menjawab, kesiapan sumber daya manusia mulai dari tahap pendidikan dasar sampai tinggi  mutlak diperlukan. Saya pikir sudah waktunya pemerintah melalui Departemen terkait, memberikan  pendampingan melalui pelatihan-pelatihan teknis dan managerial  berkala dan terstruktur secara nasional  untuk level supervisor dan manager.


Situasi yang memusingkan bagi  pengusaha, apakah kita harus galau. Jawabannya 100 % tidak. Justru disinilah peluang kita sebagai pekerja pabrik. Salah satu solusi dari pengusaha yaitu merekrut manager – manager yang dapat memberikan solusi bagi permasalahannya, diantaranya dengan meningkatkan output produksi  dengan biaya minimal , mungkin andalah salah satunya.  
Revolusi Industri ke-4...

Sunday, October 19, 2014

Ide Spesifik



Ide spesifik berarti detail dan aktual. Sangat penting bagi seluruh anggota team memiliki kontribusi terhadap upaya mencapai tujuan organisasi.
Namun sayangnya ide-ide yang keluar terkadang jauh dari harapan. Ide yang masuk dalam kategori ini masih dalam tahap "mungkin" bisa dan tidak. Bahasa simplenya, masih asal bicara. 
Ide Spesifik...

Wednesday, October 08, 2014

Kegagalan Komunikasi


Saya ingin mendongeng buat anda. Cerita ini memberikan contoh menarik mengenai kegagalan komunikasi antara atasan dan bawahan.

Ada 4 tokoh cerita dalam cerita ini, yaitu Boss, dan 3 orang pekerjanya. sebut saja pekerja 1, pekerja 2, dan pekerja 3.

Boss         : Saya ada pekerjaan untuk kalian !
Pekerja     : Siap Boss 
Boss         :  Saya ingin besok kalian masing-masing lakukan pekerjaan ini.
                   Pekerja 1 kamu gali dan buat lobang, gunakan cangkul
                   Pekerja 2 kamu menanam pohon di dalam lobang galian
                   Pekerja 3 kamu menutup galian kembali dengan tanah, gunakan skop
Pekerja     : Siap laksanakan Boss !

Kegagalan Komunikasi ...

Wednesday, September 24, 2014

CONVEYOR dalam INDUSTRI


Desain sistem conveyor lebih terasa costumize. Itu yang saya rasakan saat merancang sistemnya. Saat saya tanyakan ke conveyor maker, kondisinya memang seperti ini, karena konsep, jalur, model, mekanismenya, atau desainnya harus mengikuti kebutuhan proses. Bagaimanapun, sebagai material moving tool, sistem conveyor adalah sistem pendukung, jadi harus mengikuti desain proses yang ada.
CONVEYOR dalam INDUSTRI ...

Sunday, December 01, 2013

BASIC MAINTENANCE


Minggu lalu, sekeluarga  sekeluarga bersama rombongan gereja bepergian ke Bandung. Dengan Bis , kami berangkat dari Tangerang jam 06.00. Dua Jam perjalanan sebelum memasuki  Bekasi Barat, dua ban belakang sebelah kiri pecah bersamaan. Karena Ban cadangan hanya satu, sekitar 45 menit kami semua menunggu kiriman dari Pool. Setelah perbaikan selesai mertua saya dengan nada kesal nyeletuk, “kirim mobil yang baru dong bang”, anda tahu jawaban pak sopir, begini kurang lebih,”mobil baru apa tidak, kalau meletus udah nasib bu”. Saya tersenyum kecut, kebetulan manantu si ibu tadi pernah kerja dipabrik ban, kasus meletusnya 2 ban secara bersamaan saat memasuki tol ( jalan rata dan relatif bersih dari paku, dll ) hanya ada 2 alasan, pertama adanya defect akibat problem manufacture, dan kedua ban sudah melewati masa pakai, kata lainnya ya memang waktunya ganti akibat faktor keausan atau daya tahan materialnya sudah menurun. Saya sangat yakin penyebab meletusnya ban ini karena faktor kedua.
BASIC MAINTENANCE...

Sunday, September 01, 2013

Kisah Pak Fredy


Pak Fredy seorang pekerja keras, dia sadar betul tugas dan tanggung jawab seorang kepala keluarga. Kenaikan pengeluaran untuk kebutuhan hidup memaksa bapak tiga orang anak ini berpikir keras untuk meningkatkan income. Kesempatan yang memungkinkan untuk menjadi solusi jangka pendek yaitu mendapatkan kenaikan salary. Dengan kompetensi yang dimiliki, rupanya Pak Fredy  sangat yakin akan mendapatkan pekerjaan dengan besaran gaji yang didambakan diluar sana.
Kisah Pak Fredy...

Sunday, July 14, 2013

CARA PALING EFEKTIF MENINGKATKAN CAPASITAS PRODUKSI





Saya akan menjelaskan dengan cara yang paling sederhana, mari kita lihat persamaan dibawah.


Saya yakin anda sudah mengerti dengan faktor-faktor produksi diatas, biasa kita dengar 5 faktor produksi. Ada  faktor Manusia, Material, metode Kerja, Machine, dan Lingkungan.
Jika saya terjemahkan dalam persamaan Matematis.
Vp = f {Mn,Ml,Mt,Mc,E}

Peningkatan Capasitas Produksi sebagai variabel terikat merupakan fungsi dari beberapa variabel bebas seperti  faktor Manusia, Material, Methode, machine, dan Environmnet.
Ke-5 faktor ini tidak memiliki bobot atau prosentase yang sama. Inilah yang akan saya share dengan anda. Ada kalanya orang produksi terjebak dengan faktor-faktor ini tanpa tahu mana yang sebenarnya menjadi prioritas. Apapun level anda dalam strukur organisasi produksi, Manager, Supervisor, atau Grup Leader. Pastikan baca paparan dibawah ini.
CARA PALING EFEKTIF MENINGKATKAN CAPASITAS PRODUKSI ...

Monday, March 04, 2013

Galau ...

Senin, 4 Maret 201, 21.00 pm

Malam ini saya teringat ucapan dosen saya saat kuliah, mengenai market intelegence.
Market intelligence merupakan pengumpulan informasi yang digunakan untuk menyelesaikan segala permasalahan berkaitan dengan strategi pemasaran yang akan dijalankan.  Market intelligence digunakan untuk mencari data-data yang berkaitan dengan kondisi internal dari competitor seperti untuk mendapatkan informasi produk andalan dari pesaing, keunggulan produk pesaing, kemana pesaing membidik sasaran, serta mempelajari pola-pola strategi pesaing secara detail. Sehingga berdasarkan informasi yang diperoleh tersebut perusahaan dapat mengatur suatu strategi antisipatif dan untuk meningkatkan produk sendiri melebihi produk yang sudah dihasilkan pesaing.
Galau ......

Sunday, March 03, 2013

Memahami Pull dan Push System dalam Industri Manufacture


Pull, Push  dalam kamus bahasa berarti tarik, dorong. Jika membicarakan Lean Manufacturing dan Just In Time (JIT), rasanya dua kata ini sangat erat kaitannya.

Dibanding Push System, Pull System yang lebih menjadi pusat perhatian dalam implementasi JIT . Pull merupakan proses operasi mulai dari tahap pembelian hingga delivery customer yang hingga saat ini dianggap modern dan bisa mengikuti arah pasar. Sedangkan istilah yang satunya, yaitu Push system, merepresentasikan  sebuah system operasi tradisional dan konservative, identik dengan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah atau istilahnya "waste". Untuk menghindari stock out, manajemen menentukan tingkat volume pembelian material dan level of inventory, tidak berpedoman pada turunnya Purchase order (PO) customer. Sebagai acuan yaitu forecasting atau peramalan tingkat penjualan.

Dalam manufacturing, Pull System kurang lebih memiliki arti sebagai berikut :
a) Venkatesh (1996) menyatakan pada sistem  push, sebuah mesin melakukan proses produksi tanpa harus menunggu permintaan dari mesin yang akan melakukan proses berikutnya. Sebaliknya pada sistem  pull, sebuah mesin melakukan proses produksi hanya jika ada permintaan dari mesin yang akan melakukan proses selanjutnya.
b) Goddard dan Brooks (1984), sistem push dan pull diasosiasikan dengan aliran informasi. Mereka mendefinisikan  push sebagai aksi untuk mengantisipasi kebutuhan, sedangkan  pull sebagai aksi untuk melayani permintaan.
c) Villa dan Watanabe (1993) menggambarkan kaitan sistem  push dengan proses manajemen dalam upaya mengurangi risiko stock-out, sedangkan sistem  pull sebagai suatu proses produksi yang mengalir dengan ekspektasi inventori sekecil mungkin.
Memahami Pull dan Push System dalam Industri Manufacture...

Monday, February 25, 2013

Berakhirnya sebuah Generasi di Industri Manufacture

Generasi ini secara sadar maupun tidak mengikuti faham  “Status Quo” … maju tidak mundurpun tidak. Awalnya saya berfikir kelompok ini didominasi oleh orang-orang tua, lama dan dianggap senior diperusahaan. Meskipun tidak selalu, akhirnya saya berhipotesa ini benar.
Berakhirnya sebuah Generasi di Industri Manufacture...

Tuesday, February 19, 2013

Analisa Terbakarnya Komponen Electric pada Compressor


Minggu lalu  seorang teman memberi kabar jika salah satu compressor udara  50 HP milik perusahaannya terbakar.  Teman saya ini  ingin share dan memastikan, apakah system safety kompresor udara merk 'XYZ' miliknya  masih aman? Dan, saya coba yakinkan bahwa design  rangkaian electric  pada mesin – mesin yang mendapatkan ijin  untuk diperjual belikan, sudah pasti  system safety electrical sudah diperhitungkan dan aman. Tentunya sepanjang tidak ada modifikasi yang aneh-aneh dari users. 

Untuk jelasnya, Saya minta teman ini mengirim  foto-foto nya. Anda bisa lihat juga  pada gambar dibawah. Bisa anda perhatikan tanda-tanda terbakar disana ?


Analisa Terbakarnya Komponen Electric pada Compressor...

Thursday, February 07, 2013

Selamat Jalan Prof. Sjafri Mangkuprawira

http://ronawajah.wordpress.com/tentang-tb-sjafri-mangkuprawira/

Satu lagi orang baik telah meninggalkan kita. 
Saya pikir salah satu yang terbaik dibidangnya. 

6 January 2013 ... 
Sulit bagi saya untuk percaya. Bahkan perlu beberapa detik  untuk menyadari bahwa  berita ini benar. 
Prof.  Sjafrie  telah tiada

Saya bersyukur, Tuhan begitu baik beri saya kesempatan untuk  pernah mengenal anda.  

Terima kasih Prof ...
Dedikasi, semangat, pikiran dan Cita-cita anda menjadi inspirasi bagi Saya. 


Selamat Jalan Prof. Sjafri Mangkuprawira...

Sunday, January 27, 2013

Bekerja di Pabrik itu Menyenangkan



Pendahuluan
Sebelum jauh, saya coba gali informasi mengenai perusahaan-perusahaan favorite fresh graduate di Indonesia. Berdasarkan survey yang dilakukan majalah warta ekonomi, yang dilakukan pada periode Oktober – November 2010, yang melibatkan 1590 responden di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi, berikut 10  besar perusahaan “idaman” di Indonesia dari urutan pertama hingga sepuluh, [1] PT Pertamina (Persero), [2] PT Astra International Tbk, [3] PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), [4] PT Bank Central Asia Tbk (BCA), [5] PT Unilever Indonesia Tbk, [6] PT Garuda Indonesia, [7] PT Indosat Tbk, [8] PT Bank Mandiri Tbk, [9] Chevron IndoAsia Business Unit, [10] PT Medco Energi International Tbk.
Bekerja di Pabrik itu Menyenangkan...

Sunday, January 20, 2013

Belajar dari Tragedi Tsunami Plaza UOB Jakarta






Foto dan vidio yang beredar di internet  ini  memberikan gambaran yang sangat mengerikan. Hampir tidak terbayangkan sebuah gedung mewah di pusat ibu kota tak berdaya melawan ganasnya alam. Lelah rasanya berpolemik apakah ini bencana alam, atau karena ulang manusia. Dalam hitungan detik, kita tersadar bahwa hasil karya manusia setinggi apapun tingkat keamanannya tetap tidak akan (pernah) berdaya melawan alam....Pray for Jakarta


Saya coba mengurai  bencana ini dari sisi teknis, karena bagaimanapun saya masih penasaran, adakah kesalahan konstruksi di Plaza UOB ini. Hari ini saya buka web site Thamrin Nine untuk coba mengenal lebih dekat, tapi tidak bisa diakses. Ok, meskipun tidak cukup informasi saya akan coba gambarkan kejadian ini  sehingga bisa kita tarik hipotesanya.
Belajar dari Tragedi Tsunami Plaza UOB Jakarta...

Menyatukan Produksi, Engineering, dan Quality Control


Sebelum memulai, saya ingin menyampaikan keprihatinan atas bencana banjir di Ibu kota ( hingga menjalar dilingkungan perumahan saya di Tangerang ), Kota Bekasi, karawang, Padang, Samarinda, dan berbagai kota lain di Indonesia.  Semoga kita diberi  ketabahan dan kesabaran pada  mentalitas para pejabat publik  yang tidak (akan) pernah belajar dari kesalahan. Bagi  para keluarga korban meninggal, saya ikut berduka cita bersama anda.
Menyatukan Produksi, Engineering, dan Quality Control...

Tuesday, January 01, 2013

Manufacture ...Selamat Memasuki Tahun 2013



Kamis, 27 Desember 2012
Jam 8 pagi, saya sampai ke lokasi pabrik, seperti biasanya, Manager PPIC, Chief Production  dan beberapa orang staff tampak memulai aktivitasnya. Kami berada dalam satu ruang operation yang berisi team PPIC, Purchasing, Quality Control, dan Production Staff. Saya menuju ke meja production Manager, satu meja didepan Chief production dan disamping kanan PPIC manager. Setiap pagi menjadi rutinitas kami di produksi dan PPIC untuk monitoring hasil produksi kemarin, seluruh data kami analysis, dengan meeting kecil  tidak kurang dari 15 menit, kami dapat  meng-evaluasi kinerja kemarin, dan saya sudah mendapat 100% gambaran apakah produksi masih sesuai rencana hari ini, 80% rencana minggu ini, dan 50% dibulan ini.
Manufacture ...Selamat Memasuki Tahun 2013...

Monday, December 24, 2012

Untuk Jokowi dan Ahok



Kemenangan Jokowi – Ahok dalam Pemilukada DKI  menjadi sebuah fenomena yang membalikkan semua prediksi statistik. Sosok Pak Jokowi menjadi daya tarik tersendiri bagi kebanyakan warga Jakarta.
Kurang lebih dua bulan masa kepemimpinan beliau, banyak sekali hal positif yang menjadi budaya baru dikalangan birokrat  Balai Kota. Sebut saja mulai adanya keterbukaan  anggaran, terkikisnya budaya Asal Bapak Senang (ABS), dan yang tidak kalah menghebohka aktivitas Pak Jokowi yang sering turun kebawah (turba). Mudah-mudahan ini menjadi tolok ukur minimum bagi kepala daerah lain di Indonesia.
Untuk Jokowi dan Ahok...

Sunday, December 16, 2012

Sistem Pemindahan Barang ( Material Transports )


Banyak orang mengartikan material transport sama dengan material handling. Sebenarnya 2 istilah ini memiliki definisi yang berbeda. Material handling yaitu Ilmu tentang pemindahan (material transport), penyimpanan (storage), pengamanan, dan pengontrolan material. Jadi material transport merupakan bagian dari definisi material handling. Istilah lainnya yaitu material moving.

Pada praktiknya, aktivitas ini menjadi sangat penting dalam operasi perusahaan. Mulai dari Industri pertambangan, chemical, hingga manufacture, material transport memiliki alokasi biaya yang cukup besar. Dari sisi Suplier, ini menjadi bisnis bernilai milayaran dollar. Karena itu tidak mengherankan jika perkembangan teknologinya sangat pesat untuk memenuhi kebutuhan sistem operasi ter-modern.

Pemindahan barang merupakan salah satu elemen dasar dalam implementasi Just In time (JIT), Saya pikir kita bisa sepakat, jika pemindahan barang antar stasiun kerja berlangsung dengan cepat, efisien,dan  aman, memiliki kontribusi terhadap peningkatan kecepatan operasi.
Sistem Pemindahan Barang ( Material Transports )...

Monday, December 10, 2012

Sejarah Industrialisasi di Indonesia


Saat mengikuti Trainning mengenai  capacity building untuk industrial manager  minggu lalu, salah seorang  Trainner, Profesor dari Korea menyampaikan pernyataan yang menarik. Beliau menjelaskan mengenai tiga tahap perkembangan Industri. Pertama diawali dari Industri padat karya, kemudian secara bertahap beralih ke bentuk industri berat, dan ketiga yaitu Industri Telekomunikasi - Informatika. Dia mengambil contoh dua negara di dunia telah mencapai perkembangan industri sampai tahap ketiga, yaitu Amerika dan Korea . pernyataan menariknya sebagai berikut,” Amerika mencapai tahap ketiga dalam rentang waktu 200 tahun, dan Korea mencapainya dalam kurun waktu 30 tahun, bagaimana dengan Indonesia ?
Sejarah Industrialisasi di Indonesia...

Sunday, December 02, 2012

Mengatasi Overheating Pada Screw Air Compressor


Bulan November lalu, seorang teman dari perusahaan plastic menghubungi saya. Satu Screw Compressor unit  daya 50 HP bermasalah yaitu Over Heating ! hampir 2 minggu, Engineering perusahaan teman saya ini coba cari solusinya dan sialnya  gagal. Setelah saya pelajari masalahnya dan sempatkan mampir untuk melihat kondisi compressor. Dari penampakan visual saya yakin problem kompresor sudah  merambat ke arah blok screw. Saya sugest kompresor  harus diopname  oleh Technical Service dari Suplier karena perbaikannya masuk kategori major (berat). Dua minggu kemudian, kompresor kembali running. 
Sebenarnya pengaruh shut off  terhadap operasi perusahaan hanya 17% karena mereka sudah memiliki cadangan 1 unit compressor piston 15 HP, akan tetapi teman saya mengeluhkan opportunity cost yang timbul , selama 2 minggu teknisi senior  terfokus  pada case ini, padahal mereka sudah memiliki schedule  kerja yang harus diselesaikan. 

Belajar dari kejadian ini, gangguan pada unit-unit utility bisa memberikan dampak sangat besar, dalam artikel ini saya akan sharing mengenai masalah, yang sebenarnya bisa kita cegah. Saya akan berbagi dengan anda untuk pencegahan maupun perbaikannya. Kali ini saya akan menulis topik yang sangat teknis. Mengatasi Overheating pada Screw air Compressor. Beberapa teknisi  menyebut problem ini dengan istilah ‘Over Temperature’.
Mengatasi Overheating Pada Screw Air Compressor...

Thursday, November 29, 2012

Bangkit Industri Indonesia !



Selasa, 27/11/12 lalu saya baru mengikuti  seminar  bagi manager-manager perusahaan Korea di Indonesia. Topik utamanya yaitu bagaimana industri menyikapi efek dariKenaikan Upah Pekerja 2013 di Indonesia yang rata-rata di angka 45%. Tidak bisa ditutupi, Industri Sepatu, Garmen, dan Textil yang paling terpukul  menghadapi situasi ini. Ada pertanyaan yang sangat menarik, yaitu  apakah industri padat karya di Indonesia masih menguntungkan ? Hanya para CEO yang bisa menjawabnya.
Bangkit Industri Indonesia !...

Saturday, November 17, 2012

Demo Buruh yang Berlebihan, Mempercepat Terjadinya Revolusi Industri di Indonesia


Masih segar diingatan, Rabu, 3 Oktober 2012, hampir  2,8 juta buruh dari Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI)  melakukan mogok kerja massal. Mereka menghentikan kegiatan produksi mulai pagi hari secara serentak di 80 kawasan Industri, yang tersebar di 21 kota/kabupaten padat industri.
Diperkirakan menjelang akhir tahun, intensitas aksi semakin tinggi berkaitan dengan penetapan UMP dan UMK.
Demo Buruh yang Berlebihan, Mempercepat Terjadinya Revolusi Industri di Indonesia...

Friday, November 16, 2012

Memahami Pompa Benam ( Submersible Pump )



Seperti Nostalgia saja, hari ini saya menerima laporan dari bagian Maintenance satu Pompa Submersible yang dimiliki perusahaan bermasalah.  Saya teringat dengan kejadian yang samasetahun lalu saat bekerja di industri pengolahan makanan di Denpasar, pompa submersible yang mensuplai air untuk proses produksi debitnya turun drastis, dari beberapa pompa, titik inilah yang memiliki debit terbesar. akibatnya cadangan air yang kami miliki benar-benar minim.  Perlu anda ketahui industri pengolahan makanan memerlukan air dalam jumlah besar per hari, mengingat kejadian itu, benar-benar merepotkan. Endingnya kurang lebih mirip, diangkat, bagian maintenance melakukan cleaning, sialnya saat dipasang kembali, ternyata tetap tidak berfungsi bahkan mati total.
Memahami Pompa Benam ( Submersible Pump )...

Monday, November 05, 2012

Dibalik Ricuh Demo 18 Oktober di PT. Panarub Dwikarya

sumber foto : Radar Tangerang
Sebelum membaca artikel ini, saya sarankan anda membaca terlebih dahulu artikel tautannya, saya publish pada tanggal 5 Agustus 2012, dengan judul “ Mengkritisi Demo Pekerja PT. Panarub Dwikarya “ di Link berikut :http://www.dedylondong.blogspot.com/2012/08/mengkritisi-demo-pekerja-pt-panarub.html. Ini menjadi artikel kedua yang menyoroti permasalahan hubungan industrial di PT. Panarub Dwikarya.

Nama Saya Dedy, bekerja sebagai operation manager di sebuah perusahaan plastic  untuk pasar lokal dan ekspor.  Jadi sudah pasti saat ini saya tidak memiliki hubungan struktural dengan PT. Panarub Dwikarya.

Kamis, 18 Oktober 2012, Pk. 14.00 saya mendengar kabar mengejutkan dari beberapa media on line. Panarub Dwikarya didemo ribuan buruh  dan berhasil masuk ke area pabrik. Sebagai praktisi manufacture, saya terus mengikuti perkembangan di PT.Panarub Dwikarya. Keputusan perusahaan untuk mem-PHK 1300 karyawan merupakan keputusan yang sangat berani dan penuh resiko. Jika anda membaca artikel yang saya maksud di alinea pertama tadi, Aksi demo 18 Oktober adalah yang terbesar sejak demo besar terakhir tanggal 17  July 2012. Semenjak itu demonstran hanya bisa mendekat dalam radius ± 100 meter dari pintu gerbang. Satu hal yang langsung terlintas dalam pikiran, pasti mayoritas demo kali ini didominasi laki-laki yang “sangat berani” hingga bisa “masuk dan menguasai area pabrik. Tentu ini perkembangan yang sangat menarik sejak hari pertama Demo tanggal 12 July 2012.
Dibalik Ricuh Demo 18 Oktober di PT. Panarub Dwikarya ...

Thursday, November 01, 2012

Engineering dalam Industri Manufaktur


Pendahuluan
Engineering adalah suatu ilmu keteknikan yang dipraktekkan ke dalam kehidupan kita untuk mempermudah kita dalam melakukan sesuatu. Engineering mampu mengatasi permasalahan yang ada di sekitar kehidupan sehari-hari dari hal yang terkecil hingga besar dan membuat peralatan yang bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia, itulah konsep dasarnya.
Engineering dalam Industri Manufaktur...

Monday, October 29, 2012

Tahapan Dalam Melakukan Perluasan Pabrik (Factory)


Pendahuluan
Perluasan  pabrik identik dengan peningkatan volume produksi atau penambahan Line Produksi. Strategi ini biasa dilakukan saat demand  (berpotensi) melebihi suplay.  Jika berdasarkan Riset Marketing kondisi seperti  ini  terus berlangsung dalam rentang waktu yang ekonomis, strategi ekspansi akan memberikan banyak benefit yang berujung pada Profit. Mulai dari penguasaan pasar, positioning produk yang sangat kuat, kepuasan customer, hingga loyalitas consumen. Eksekutif/Management sangat tidak ragu, jika untuk membiayai  langkah ini berasal dari hutang jangka pendek. Atau tidak akan sulit menjelaskannya pada pemilik modal, new investor, atau berbagai sumber pendanaan lainnya.
Tahapan Dalam Melakukan Perluasan Pabrik (Factory)...

Thursday, October 18, 2012

Bagaimana Proses Pembuatan Sepatu (Shoes Manufacture)



Pendahuluan
Sektor industri, terutama industri alas kaki ( footwear manufacture ) di Indonesia, menjadi menarik untuk dibahas karena kekhasan karaketristik industri ini, baik dari industri yang padat karya, produksinya berdasarkan atas order yang diterima dan sebagian bahan bakunya harus diimpor, sampai mesin produksi yang digunakan merupakan mesin dengan middle technology.
Bagaimana Proses Pembuatan Sepatu (Shoes Manufacture)...

Monday, October 15, 2012

Dasar Perancangan Meja dan Kursi Ergonomis


Pendahuluan
 Masih lekat diingatan, awal tahun ini, kita dihebohkan pembelian kursi-kursi mewah untuk ruang Banggar di DPR, seharga hampir 20 milyar. Benar-benar sangat menyedihkan, bahkan kata"menyakitkan" terasa pas untuk menggambarkannya. Wakil rakyat yang harusnya sebagai representasi rakyat sudah jauh dari harapan. Saya tidak ingin mempolitisir, tapi untuk membuat kursi ergonomis saya hampir tidak bisa memahami  jika harus membeli dari Jerman. Memang betul, perancangan sebuah perlengkapan kerja ergonomis harus mengikuti kaidah-kaidah tertentu sehingga benar-benar menimbulkan rasa nyaman dan aman saat dipakai. penelitian pra design, tahap design, teknik pengerjaan, dan pemilihan material, tidak hanya memerlukan kemampuan teknis seorang dari seorang engineer, tapi kedalaman imajinasi akan menjadi pembeda pada hasil akhirnya, dan tidak ada yang perlu diragukan dari teknologi Jerman.
Namun saya sangat yakin, industri dalam negeri mampu merealisasikannya jika diberi kesempatan ( saya pikir malah akan lebih baik hasilnya, karena data-data penelitian berasal dari dimensi tubuh orang Indonesia pada umumnya )
Dasar Perancangan Meja dan Kursi Ergonomis...

Sunday, October 07, 2012

Mengapa Balance Score Card ( BSC ) Gagal



Gagal ! Sebagai seorang praktisi, saya hanya mengenal 2 kata untuk mengukur efektivitas sistem. Sistem apapun, entah saat berbicara mengenai sistem produksi, sistem inventory, sistem planning, sistem security, sistem untuk confidentiality, sistem maintenance, dan sebagainya. Ya atau Tidak, Berhasil atau Gagal.
Beberapa orang sangat tidak menyukai tipe pertanyaan seperti ini. Termasuk saya dulu. Tanpa ada maksud men-generalisasi, untuk case ini saya banyak dipengaruhi oleh seseorang dari Korea. Korea yang “sangat baik”. Awalnya saya pikir arah pertanyaan ini muncul karena keterbatasan bahasa. Namun setelah mendalaminya, ini merupakan teknik mereka (sepertinya sudah memahami terlebih dahulu kareakter orang Indonesia ) untuk mempermudah memahami persoalan, memperjelas  tanggung jawab, mempressure, dan agresif. Saya pikir sangat tepat untuk menghadapi orang-orang kita yang cenderung berbelit-belit, dan takur untuk bertanggung jawab.
Mengapa Balance Score Card ( BSC ) Gagal ...

Thursday, September 27, 2012

Pendidikan dan Tanggung Jawab Negara


Beberapa hari belakangan tema ini sempat menjadi head line di media nasional. Dalam 1 pekan, 2 nyawa pelajar melayang di Jakarta akibat tawuran. Untuk teman, saudara, dan keluarga besar almarhum, saya sampaikan duka sedalam-dalamnya, semoga almarhum diberikan tempat terbaik disisi Nya.
Tidak ada yang tidak terusik dengan kejadian ini. Kegeraman pada sang pembunuh seolah menjadi hal yang lumrah dalam situasi ini.
Pendidikan dan Tanggung Jawab Negara ...

Wednesday, September 12, 2012

PPIC Yang Berhasil Dalam Konsep Balance Score Card (BSC)


Apakah ukuran keberhasilan PPIC ? Jika perusahaan anda menerapkan Performance Appraissal System, seperti MBO, Balance Scorecard, Departementally KPI, atau model- model yang lain. Key Performance Indicator yang paling umum yaitu  Delivery Performance atau saya lebih suka menyebutnya dengan D-Ratio dan Lead Time (LT).
Sebagai ilustrasi saya ambil contoh strategic mapping dalam  Balance Score Card ( BSC ). Secara garis besar saya akan memberikan ilustrasi singkat mengenai makhluk yang satu ini. Untuk lebih detailnya anda bisa temukan di toko buku terdekat.
PPIC Yang Berhasil Dalam Konsep Balance Score Card (BSC)...

Wednesday, September 05, 2012

Supplier Relationship dalam Just In Time (JIT)


Dari sisi factory, penerapan Just In time ( JIT ) bisa saya katakan “ masa depan” perusahaan. Dalam  buku yang berjudul Marketing Plus 2000-Siasat Memenangkan persaingan Global, Hermawan Kertajaya menyatakan, " Jika pesaing sudah menajdi liar dan situasi persaingan jadi kacau, pesaing sudah datang dari mana-mana, ermasuk yang invisible. Artinya pesaing bisa datang dari wilayah geografi manapun. Bahkan juga bisa datang dari industri lain! pada saat itu anda anda sulit mengenaliu pesaing secara langsung. Justru itulah yang berbahaya ! ... dalam situasi ini perhatian anda harus tertuju pada pelanggan secara individual ". Menyadari situasi ini sedari awal merupakan langkah yang bijak.
Produk tidak hanya menjanjikan aspek fungsional, tapi mengarah ke added value, nilai tambah apa yang bisa diberikan. Dalam situasi persaingan seperti ini dan pastinya akan mengarah kesituasi ini, perusahaan dihadapkan pada tidak banyak pilihan. Pastinya, Lini Manufacture harus mampu beradaptasi dalam situasi ini.
Supplier Relationship dalam Just In Time (JIT)...

Saturday, August 25, 2012

Istilah-Istilah Dalam PPIC ( Production Planning Inventory Control )


Proses Produksi : Metode dan Teknik yang digunakan dalam mengolah bahan baku menjadi produk

Perencanaan Produksi  : Tindakan antisipasi dimasa mendatang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan. Aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan produksi yaitu ;  Berjangka waktu, berjenjang, terpadu, berkelanjutan, terukur, realistis, akurat, dan menantang.

Pengendalian produksi : Tindakan yang menjamin bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan telah dilakukan sesuai dengan target yang telah ditetapkan
Istilah-Istilah Dalam PPIC ( Production Planning Inventory Control )...

Friday, August 24, 2012

Kenyamanan Suhu dan Faktor Iklim Pada Ruang Kerja



PENDAHULUAN
Indor climate adalah kondisi fisik sekeliling dimana kita melakukan aktifitas tertentu yang meliputi hal-hal sebagai berikut : temperatur udara, temperatur permukaan sekeliling, kelembaban udara, dan aliran perpindahan udara.
Untuk menunjang pembahasan mengenai indoor climate, berikut dianalisa tentang keteraturan panas dalam tubuh manusia yang meliputi : temperature badan, pengendalian proses panas, transportasi panas oleh aliran darah, berkeringat, gerakan otot cepat, dan pertukaran panas

Temperatur Badan
Temperatur tubuh manusia selalu tetap (konstan). Dalam otak, jantung, dan didalam perut, temperature berfluktuasi  ± 37 o C. Temperatur ini disebut temperatur inti ( core temperature). Lawan dari core temperature yaitu temperature yang terdapat didalam otot, tangan, kaki, dan diseluruh bagian kulit ( shell temperature).

Pengendalian Proses Panas
Pengendalian proses panas yang melalui tubuh manusia amat penting untuk menjaga agar temperature inti selalu tetap kosntan. Ditunjukkan pada gambar dibawah.

Keterangan:
1. Pusat panas yang terletak pada bagian otak yangmengatur aliran darah melalui pembuluh-pembuluh kulit seperti misalnya keluarnya keringat. Mekanisme antara kedua hal tesebut mengatur keseimbangan panas didalam tubuh.
2. Sel-sel syaraf dari pusat pengendali pans menerima informasi tentang temperature yang melalui tubuh. Selanjutnya mengirim impuls yang diperlukan untuk pengendalian mekanisme pengaturan untuk menjaga agar core temperature tetap konstan.
3. Gelombang rangsangan secara fisiologis melalui sel syaraf yang akan menghasilkan suatu gerakan,misal gerakan otot.
4. Impuls akan mengendalikan produksi panas dalam tubuh, sistem sirkulai panas dan panas hilang dengan keluarnya keringat.

Transportasi panas oleh aliran darah
Hal penting dalam  mekanisme  pengaturan panas tubuh adalah fungsi transportasi panas oleh darah melalui pembuluh darah, terutama pembuluh kapiler, yang bertidnak sebagai distributor panas, memindahkan panas dari jaringan yang hangat ke jaringan yang dingin. Dalam hal ini darah memindahkan padas dari bagian dalam tubuh ke daerah permujkaan kulit yang telah didinginkan oleh temperature luar tubuh/lingkungan kerja. Sebaliknya jika temperature luar tubuh lebih tinggi, makan panas akan dipindahkan ke bagian dalam tubuh. Kunci dari mekanisme ini adalah pengendalian sirkulasi darah didalam kulit.

Berkeringat
Mekanisme pengaturan yang kedua yang diatur oleh pusat pengendali panas adalah keluarnya keringat melalui kulit.

Gerakan Otot Cepat
Pengaturan yang ketiga adalah meningkatnya panas yang diproduksi oleh tubuh. Peningkatan ini ditandai dengan meningkatnya metabolisme panas pada otot dan organ lain.

Pertukaran Panas
Tubuh manusia merubah energi kimia menjadi energi mekanis dan panas. Tubuh menggunakan panas ini untuk menjaga core temperature tetap kosntant dan mengurangi keluarnya panas yang berlebihan pada lingkungan luar tubuh. Pertukaran panas ini dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: 1) Konduksi, 2) Konveksi, 3) Evaporasi, 4) Radiasi.

Konduksi  panas
Pertukaran panas oleh konduksi bergantung pada konduktivitas obyek dan material yang bersentuhan dengan kulit. Konduktivitas panas sangat penting didalam pemilihan material untuk keperluan perancangan  alat dan ruang kerja. Misalnya : lantai, rak, handle, dll.


Konveksi
Pertukaran panas melalui proses konveksi tergantung pada perbedaan temperature antara kulit dan udara sekeliling tubuh, dan juga pada aliran gerakan udara. Kondisi normal, porses ini mempengaruhi 25-30% dari total proses perpindahan panas dalam tubuh manusia.
Pertukaran panas melalui proses Konveksi
Evaporasi Keringat
Hilangnya panas dengan proses keluarnya keringat terjadi karena keringat dibagian kulit tersebut menguap/evaporasi. Menguapnya keringat akan mengkonsumsi energi panas laten.
Panas laten atau kalor laten adalah energi yang dibutuhkan oleh kuantitas substansi untuk mengubah fase dari padat ke cair (panas fusi) atau dari cair ke gas (panas penguapan). Panas laten merupakan panas yang dilepaskan atau diserap oleh tubuh.
Pada kondisi normal setiap orang akan menguapkan sebanyak 1 liter/hari. Berarti akan kehilangan 600 Kcal atau ± ¼ dari total panas yang hilang perharinya. Akan tetapi jika temperatur sekeliling melebihi ambang batas kenyamanan maka kulit akan merefleksikan berupa proses keluarnya keringat yang disertai hilangnya panas.
Evaporasi

Radiasi Panas
Radiasi ialah pemindahan panas atas dasar gelombang-gelombang elektromagnetik. Misalnya tubuh manusia akan mendapat panas pancaran dari setiap permukaan dari suhu yang lebih tinggi dan ia akan kehilangan panas atau memancarkan panas kepada setiap obyek atau permukaan memiliki suhu lebih rendah  dari tubuh manusia itu. Panas pancaran yang diperoleh atau hilang, tidak dipengaruhi oleh gerakan udara, juga tidak oleh suhu udara antara permukaan-permukaan atau obyek-obyek yang memancar, sehingga radiasi dapat terjadi di ruang hampa. Proses pertukaran pans melalui radiasi terjadi antara tubuh manusia dan sekelilingnya ( dinding, benda mati, manusia ), dalam dua aah sepanjang waktu. Perpindahan panas tergantung dari perbedaan temperature diantara kulit dan medium yang berdekatan denagn kulit.
Jumlah panas  radian yang hilang dalam sehari oleh seseorang ( berpakaian lengkap/sempurna) sangat bervariasi . Rata-rata panas yang hilang sebesar 1000-1500 Kcal/hari, atau 40-60% dari total panas yang hilang dari tubuh manusia dalam sehari.
Radiasi
Pertukaran Panas Total
Faktor fisik yang menentukan ( decisive ) terjadinya proses pertukaran panas tubuh manusia dan lingkungan sekitarnya :
1. Temperature Udara ( pertukaran panas melalui proses konveksi )
2. Aliran Udara ( konveksi )
3. Temperature yang berdekatan dengan tubuh manusia, seperti dinding, plafon, floor, dll ( pertukaran panas secara radiasi )
4. Kelembaban udara relatif  ( hilangnya panas karena evaporasi keringat )

Human Thermal Simulation

KENYAMANAN SUHU ( Thermal Comfort )
Kenyamanan suhu terdiri dari dasar fisiologi suatu kenyaman,efek sampingan dari suatu ketidak nyamanan,daerah temperatur secara fisiologi,rentang temperatur yang nyaman,empat faktor klimatik dan kenyamanan

ketidaknyamanan merupakan suatu proses biologi yang sederhana untuk semua jenis mahluk yang berdarah panas untuk menstimulasi agar melakukan suatu langkah utama untuk meretorasi kembali suatu proses pertukaran pana yang benar. ketidaknyamanan akan mengakibatkan perubahan fungsional pada organ yang bersesuaian pada tubuh manusia.

jika seseorang ditempatkan pada suatu ruangan dan diberikan temperatur yang berbeda maka akan terjadi rentang pertukaran panas yang menyatakan kondisi tubuh dalam keadaan setimbang karena dalam rentang ini pertukaran panas akan dapat dijaga dengan mengalirnya darah keseluruh organ tubuh. rentang temperatur dimana manusia merasakan kenyamanan adalah sangat bervariasi bergantung pada,pertama dari jenis pakaian yang dipakai,kedua dari aktivitas fisik yang telah dilakukan

Basaria Talarosa dalam abstraksi yang dimuat dalam Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005, yang berjudul “ Menciptakan kenyamanan thermal dalam bangunan”, menulis :
Secara geografis Indonesia berada dalam garis khatulistiwa atau tropis, namun secara thermis (suhu) tidak semua wilayah Indonesia merupakan daerah tropis. Daerah tropis menurut pengukuran suhu adalah daerah tropis dengan suhu rata-rata 20oC, sedangkan rata-rata suhu di wilayah Indonesia umumnya dapat mencapai 35oC dengan tingkat kelembaban yang tinggi, dapat mencapai 85% (iklim tropis panas lembab). Keadaan ini terjadi antara lain akibat posisi Indonesia yang berada pada pertemuan dua iklim ekstrim (akibat posisi antara 2 benua dan 2 samudra), perbandingan luas daratan dan lautannya, dan lain-lain. Kondisi ini kurang menguntungkan bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya sebab produktifitas kerja manusia cenderung menurun atau rendah pada kondisi udara yang tidak nyaman seperti halnya terlalu dingin atau terlalu panas. Suhu nyaman thermal untuk orang Indonesia berada pada rentang suhu 22,8°C - 25,8°C dengan kelembaban 70%. Langkah yang paling mudah untuk mengakomodasi kenyamanan tersebut adalah dengan melakukan pengkondisian secara mekanis (penggunaan AC) di dalam bangunan yang berdampak pada bertambahnya penggunaan energi (listrik). Cara yang paling murah memperoleh kenyamanan thermal adalah secara alamiah melalui pendekatan arsitektur, yaitu merancang bangunan dengan mempertimbangkan orientasi terhadap matahari dan arah angin, pemanfaatan elemen arsitektur dan material bangunan, serta pemanfaatan elemen-elemen lansekap.

Sejalan dengan teori Humphreys dan Nicol, Lipsmeier (1994) menunjukkan beberapa penelitian yang membuktikan batas kenyamanan (dalam Temperatur Efektif/TE) berbeda-beda tergantung kepada lokasi geografis dan subyek manusia (suku bangsa) yang diteliti seperti pada tabel di bawah ini:

Menurut penelitian Lippsmeier, batas-batas kenyamanan manusia untuk daerah khatulistiwa adalah 19°C TE (batas bawah) – 26°C TE (batas atas). Pada temperatur 26°C TE umumnya manusia sudah mulai berkeringat. Daya tahan dan kemampuan kerja manusia mulai menurun pada temperatur 26°C TE – 30°C TE. Kondisi lingkungan yang sukar mulai dirasakan pada suhu 33,5°C TE– 35,5 °C TE, dan pada suhu 35°C TE – 36°C TE kondisi lingkungan tidak dapat ditolerir lagi. Produktifitas manusia cenderung menurun atau rendah pada kondisi udara yang tidak nyaman seperti halnya terlalu dingin atau terlalu panas. Produktifitas kerja manusia meningkat pada kondisi suhu (termis) yang nyaman (Idealistina , 1991).

Berbagai penelitian kenyamanan suhu yang dilakukan di daerah iklim tropis basah, seperti halnya Mom dan Wiesebron di Bandung, Ellis, de Dear di Singapore, Busch di Bangkok, Ballabtyne di Port Moresby, kemudian Karyono di Jakarta, memperlihatkan rentang suhu antara 24_C hingga 30_C yang dianggap nyaman bagi manusia yang berdiam pada daerah iklim tersebut.
Sementara itu, Standar Tata Cara Perencanaan Teknis Konservasi Energi pada Bangunan Gedung yang diterbitkan oleh Yayasan LPMB-PU membagi suhu nyaman untuk orang Indonesia atas tiga bagian sebagai berikut:

Basaria, menyimpulkan bahwa bukanlah hal yang mustahil untuk menciptakan kenyamanan termal di dalam bangunan walaupun Indonesia memiliki iklim yang berada di atas garis kenyamanan suhu tubuh. Arsitek hanya perlu memberikan perhatian yang ‘lebih’ terhadap penyelesaian masalah iklim ini.

Kondisi ideal yang harus dibuat untuk menciptakan bangunan nyaman secara termal adalah sebagai berikut:
                        a. Teritis atap/Overhang cukup lebar
                        b. Selubung bangunan (atap dan dinding) berwarna muda (memantulkan cahaya)
                        Terjadi Ventilasi Silang
                        c. Bidang –bidang atap dan dinding mendapat bayangan cukup baik
d. Penyinaran langsung dari matahari dihalangi (menggunakan solar shading devices) untuk menghalangi panas dan silau.


Semoga  artikel ini bermanfaat dalam  merancang stasiun kerja yang ideal bagi  manusia. 
Terima kasih




Kenyamanan Suhu dan Faktor Iklim Pada Ruang Kerja...