Lima belas menit lalu kubuka pintu
Kakiku berat melangkah keluar, tingalkan penat sisa semalam
Ku palingkan wajah kearah timur
Gugusan Gunung Agung tersipu malu tersaput kabut pagi
Dilangit, masih sama seperti tiga hari yang lalu, puluhan layangan hias terus mengadu kecantikan
Cintaku,
Kuhirup dalam udara pagi ini
Angin beraroma garam berhembus lembut masuki pori wajahku
Dengan mata terpejam
Kunikmati alunan kidung doa pagi disela sayup tangis bayi dan gonggongan anjing kampung
Cintaku,
Kamu tahu, rasa bersalah masih mengendap di hatiku
Maaf, semalam aku pikir itu kamu ...
No comments:
Post a Comment