Setiap memasuki lingkungan perusahaan yang baru, biasanya kita melakukan aktivitas yang disebut “ orientasi “ atau pengenalan .
Bertemu dengan rekan sejawat, atasan, bawahan, perkenalan dengan personel di bagian lain, dsb , disamping berusaha memahami detail Job kita tentunya. Minggu-minggu pertama menjadi
awal yang tidak mudah. Secara fisik kita berada dilingkungan baru, tapi secara psikis
kita seolah masih karyawan diperusahaan sebelumnya. Apalagi saat jam makan siang … kadang kita ngerasa seperti Aliens. Tenang, itu normal dan berusaha tetap focus.
Fokus
? ya … kata kuncinya focus. senang atau tidak, atasan ingin kita cepat
adaptasi dan mulai berkontribusi sejak detik pertama ( jika memungkinkan ) .
Mereka sih tidak bilang ya … tapi itulah kenyataannya, jika bisa buktikan
hasilnya, nilai plus sudah ada didalam pocket anda.Tapi sugest saya, mengenai kontribusi ini, harus dengan hati - hati dilakukan.Tiga bulan pertama, jangan mulai dengan kata " merubah ", karena ini akan membuat teman-teman baru anda otomatis mengaktifkan mode deffense. dan tertutup Tentunya ini tidak bagus untuk membantu anda dalam masa pengenalan.
Karena
kita itu makhluk sosial, terkadang
hari-hari pertama ada semacam tuntutan untuk “mendapat teman “, beberapa rekan
saya menyebutnya dengan “ Make network “, membentuk jaringan . Tidak salah, Tapi anda tidak perlu terbebani
dengan aktivitas ini. Network bisa di bangun dengan cara-cara yang lebih efektif, smart, dan cantik.
Ada
2 hal yang bisa kita lakukan agar, masa pengenalan ini bisa efektif :
1.
Analisis Pekerjaan ( Job Analysis )
Aktivitas ini berarti, kita
harus memahami detail Job Description, Wewenang, dan ruang lingkup tanggung
jawabnya. Selanjutnya mengidentifikasi adanya Gap Kompetensi untuk
melakukannya.
Gap kompetensi artinya
selisih antara kompetensi standard yang diperlukan dengan kompetensi yang kita
miliki saat ini. Kompetensi yang bisa
ditutupi dalam waktu relative cepat yaitu knowledge. Pengetahuan apa saja yang
harus anda miliki untuk melaksanakan
fungsi kerja. Misal, Anda melamar sebagai Manager produksi di Food manufacture.
Tentunya Anda harus memiliki pengetahuan mengenai Food safe standard, HACCP,
Standarisasi Halal, dll yang related dengan
standard. Begitu pula untuk bidang IT, Otomotif, Service.
Jadilah orang yang tidak henti-hentinya belajar.
Jadilah orang yang tidak henti-hentinya belajar.
2.
Analisis
Lingkungan Internal
Dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategis, J David
Hunger & Thomas L. menjelaskan bahwa lingkungan internal
terdiri dari variable-variabel ( kekuatan dan kelemahan ) yang ada dalam
organisasi.
Variabel-variabel tersebut membentuk suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel itu meliputi struktur organisasi, budaya, dan sumberdaya organisasi.
Variabel-variabel tersebut membentuk suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel itu meliputi struktur organisasi, budaya, dan sumberdaya organisasi.
Struktur organisasi adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan yang
berkenaan dengan komunikasi, wewenang, dan arus kerja. Struktur sering disebut rantai perintah dan digambarkan secara grafis dengan
menggunakan bagan organisasi.
Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan, dan nilai-nilai
yang dibagikan oleh anggota organisasi. Norma-norma organisasi secara khusus
memunculkan dan mendefinisikan perilaku yang diterima anggota dari manajemen
puncak sampai karyawan opeatif.
Sumber daya adalah asset yang merupakan bahan baku bagi produksi
barang dan jasa organisasi. Aset itu meliputi keahlian orang, kemampuan, dan bakat manajerial, seperti
asset keuangan dan fasilitas pabrik dalam wilayah fungsional.
( Sumber : J. David Hunger & Thomas L.Wheelen, 2003. Manajemen
Strategis. Penerbit Andi, Yogyakarta, hal.11,12 )
“ Sambil
menyelam minum air “ , atau ada juga peribahasa yang lain “ sekali dayung dua tiga pulau
terlampaui “. Diatas saya menulis seperti ini, network bisa di bangun dengan cara-cara yang lebih efektif, smart, dan cantik.
Saat anda lakukan kedua analisis diatas, kerahkan seluruh kemampuan interpersonal dan komunikasi terbaik anda, disertai dengan empati dijamin, secara alamiah anda sudah membentuk network.
Rekam dalam memory wajah rekan anda, lalu tulis di Buku catatan nama, jabatan, departemen, dan info lainnya.
Saat anda lakukan kedua analisis diatas, kerahkan seluruh kemampuan interpersonal dan komunikasi terbaik anda, disertai dengan empati dijamin, secara alamiah anda sudah membentuk network.
Rekam dalam memory wajah rekan anda, lalu tulis di Buku catatan nama, jabatan, departemen, dan info lainnya.
Thanks infonya. Oiya ngomongin karyawan baru, ternyata ada loh beberapa kesalahan yang kerap dilakukan karyawan baru, terutama terkait keuangan. Mau tau apa aja? Bisa cek di sini: kesalahan finansial karyawan baru
ReplyDelete