Seperti kita ketahui bahwa suatu kendaraan membutuhkan suatu tenaga yang memungkinkan dapat bergerak dan mengatasi keadaan jalan, beban, angin dan sebagainya. Sumber tenaga atau energi dihasilkan dari sebuah mesin yang merubah tenaga listrik, panas, gerak, angin atau sebagainya menjadi tenaga gerak (mechanical energi).
Disini saya akan menjelaskan mesin kendaraan roda 4, yang memperoleh tenaga dari perubahan energi panas menjadi energi gerak dengan berbahan bakar bensin (premium) yang sekarang masih umum digunakan.
A. Motor Bensin 4 Langkah
Pada
motor empat langkah, proses kerja motor diselesaikan dalam empat langkah
piston. Torak bergerak naik turun di dalam silinder dalam gerakan
reciprocating. Titik tertinggi yang dicapai oleh torak tersebut disebut
titik mati atas (TMA) dan titik terendah disebut titik mati bawah (TMB).
Gerakan dari TMA ke TMB disebut langkah torak (stroke).
Pada motor 4 langkah mempunyai 4 langkah dalam satu gerakan yaitu langkah
penghisapan, langkah kompresi , langkah kerja dan langkah
pembuangan.
Langkah hisap
Pada
gerak hisap, campuran udara bensin dihisap ke dalam silinder.
Bila jarum dilepas dari sebuah alat suntik dan plunyernya ditarik sedikit
sambil menutup bagian ujung yang terbuka dengan jari (alat suntik akan rusak
bila plunyer ditarik dengan tiba-tiba), dengan membebaskan jari akan
menyebabkan udara masuk ke alat suntik ini dan akan terdengar suara letupan.
Hal ini terjadi sebab tekanan di dalam lebih rendah dari tekanan udara luar. Hal
yang sama juga terjadi di mesin, torak dalam gerakan turun dari TMA ke TMB
menyebabkan kehampaan di dalam silinder, dengan demikian campuran udara bensin
dihisap ke dalam. Selama langkah torak ini, katup hisap akan membuka dan katup
buang menutup.
Langkah kompresi
Dalam gerakan ini campuran udara bensin
yang di dalam silinder dimampatkan oleh torak yang bergerak ke atas dari TMB ke
TMA. Kedua katup hisap dan katup buang akan menutup selama gerakan tekanan
dan suhu campuran udara bensin menjadi naik. Bila tekanan campuran udara bensin
ini ditambah lagi, tekanan serta ledakan yang lebih besar lagi dari tenaga yang
kuat ini akan mendorong torak ke bawah. Sekarang torak sudah melakukan dua
gerakan atau satu putaran, dan poros engkol berputar satu putaran.
Langkah kerja
Dalam gerakan ini, campuran udara bensin
yang dihisap telah dibakar dan menyebabkan terbakar dan menghasilkan tenaga
yang mendorong torak ke bawah meneruskan tenaga penggerak yang nyata. Selama
gerak ini katup hisap dan katup buang masih tertutup. Torak telah melakukan
tiga langkah dan poros engkol berputar satu setengah putaran.
Langkah buang
Dalam gerak ini, torak terdorong ke
bawah, ke TMB dan naik kembali ke TMA untuk mendorong gas-gas yang telah
terbakar dari silinder. Selama gerak ini kerja katup buang saja yang
terbuka. Bila torak mencapai TMA sesudah melakukan pekerjaan seperti di atas,
torak akan kembali pada keadaan untuk memulai gerak hisap. Sekarang motor telah
melakukan 4 gerakan penuh, hisap-kompresi-kerja-buang. Poros engkol berputar 2
putaran, dan telah menghasilkan satu tenaga.
Di dalam mesin sebenarnya, membuka dan menutupnya katup tidak terjadi tepat pada TMA dan TMB, tetapi akan berlaku lebih cepat atau lambat, ini dimaksudkan untuk lebih efektif lagi untuk aliran gas.
B. Motor Bensin 2 Langkah
Pada
motor dua langkah proses kerja motornya untuk mendapatkan satu kali langkah
usaha hanya diperlukan dau kali langkah piston. Motor dua langkah yang paling
sederhana, pintu masuk atau lubang masuk dan lubang buang terletak berhadap-hadapan
yaitu berada pada sisi bawah pada dinding silinder motor. Proses kerjanya
adalah sebagai berikut. Piston berada TMB, kedua lubang (masuk dan buang) sama
sama terbuka kemudian campuran udara dan bahan bakar dimasukkan kedalam
silinder melalui lubang masuk. Gerakan piston dari TMB ke TMA, maka lubang
masukakan tertutup dan tertutup pula lubang buang.maka terjadilah langkah
kompresi. Pada akhir langkah kompresi ini terjadilah pembakaran gas bahan
bakar. Dengan terjadinya pembakaran gas bahan bakar maka dihasilkan tenaga
pembakaran yang mendorong piston ke bawah dari TMA ke TMB. Langkah usaha
terakhir terjadilah pembuangan gas bekas begitu terbuka lubang buang. Sesudah
itu terbuka pula lubang masuk sehingga terjadi pemasukkan gas baru sekaligus
mendorong mendorong gas bekas keluar melalui lubang buang. Dengan demikian pada
motor dua langkah proses motor untuk menghasilkan satu kali langkah usaha /
pembakaran gas dalam silinder , hanya diperlukan dua langkah piston . dilihat
dari putaran poros engkolnya diperlukan satu kali putaran poros engkol.
C.
Proses pencampuran udara dan bensin
Bahan bakar (bensin) yang dimasukan ke dalam ruang
bakar harus dalam kondisi mudah terbakar, agar dapat menghasilkan efesiensi
tenaga yang maksimal. Campuran yang belum sempurna akan sulit terbakar, bila
tidak dalam bentuk gas yang homogen. Bensin tidak dapat terbakar tanpa udara,
harus dicampur dengan udara dalam takaran yang tepat. Perbandingan campuran
udara dan bensin sangat dipengaruhi oleh pemakaian bahan bakar. Perbandingan
udara dan bahan bakar dinyatakan dalam bentuk volume atau berat dari bagian udara
dan bensin. Bensin harus dapat terbakar seluruhnya agar menghasilkan tenaga
yang besar pada mesin dan meminimalkan tingkat emisi gas buang.
Air Fuel Ratio (AFR)
Air Fuel Ratio adalah faktor yang mempengaruhi
kesempurnaan proses pembakaran di dalam ruang bakar. Merupakan komposisi
campuran bensin dan udara . Idealnya AFR bernilai 14,7 . Artinya campuran
terdiri dari 1 bensin berbanding 14,7 udara atau disebut dengan istilah
Stoichiometry.
Metoda Pencampuran dengan Karburator
Prinsip kerja karburator sama dengan prinsip kerja
semprotan serangga, yaitu ketika udara ditekan, maka cairan yang berada dalam
tabung akan terisap dan bersama-sama dengan udara terkarburasi (tercampur)
keluar berupa gas. Hal ini disebabkan karena pada bagian yang dipersempit
(venturi) mempunyai kecepatan aliran udara yang tinggi. Jika pada daerah
venturi dihubungkan dengan saluran bahan bakar, maka bahan bakar akan terhisap
keluar bersama dengan udara menjadi gas.
Jumlah gas yang dihisap oleh mesin tergantung dari
besar kecilnya kevakuman pada venturi yang diatur oleh besar kecilnya pembukaan
throttle valve, juga ditentukan oleh besar kecilnya diameter saluran dari ruang
bahan bakar sampai dengan venturi. Prinsip kerja karburator dapat dilihat pada
gambar disamping
Mekanisme kerja pada Ruang bakar 4 tak dan karburatordapat di lihat pada visual berikut
Metode Pencampuran Injeksi
Sejak
Robert Bosch berhasil membuat pompa injeksi pada motor diesel putaran tinggi
(1922 _ 1927), maka dimulailah percobaan-percobaan untuk menerapkan pompa
injeksi tersebut pada motor bensin. Pada mulanya pompa injeksi motor bensin
dicoba, bensin langsung disemprotkan ke ruang bakar seperti motor diesel, namun
timbul kesulitan saat motor dihidupkan pada kondisi dingin karena bensin sukar
menguap pada suhu rendah dan akibatnya bensin akan mengalir keruang poros
engkol dan bercampur dengan oli. Untuk mengatasi hal ini, maka penyemprotan
bensin dilakukan pada saluran isap (intake manifold), hal ini pun bukan tidak
bermasalah karena elemen pompa harus diberi pelumasan sendiri mengingat bensin
tidak dapat melumasi elemen pompa seperti solar. Para ahli konstruksi terus
berusaha merancang suatu sistem injeksi yang berbeda dari sistem-sistem
terdahulu (tanpa memakai pompa injeksi seperti motor diesel).
Mengingat keterbatasan sistem
mekanis itu, para perekayasa berusaha menggabungkan sistem mekanis dengan
kontrol elektronik. Gunanya agar diperoleh fleksibilitas yang lebih dalam
daerah operasinya sehingga menghasilkan engine dengan kinerja optimum dalam
daerah operasi yang lebih luas.. Karena merupakan komponen penting, para
pabrikan membungkusnya dalam nama yang berbeda dari pabrikan lain. Toyota
memberi nama Electronic Fuel Injection (EFI), Suzuki menambahkan kata petrol
menjadi Electronic Petrol Fuel Injection (EPFI), Mitsubishi menamainya Multi
Point Fuel Injection (MPFI), Honda dengan Programmed Fuel Injection (PGM-FI),
sedangkan nama Bosch Motro-nic dipakai oleh BMW dan Peugeot
KONVERSI Bensin ke BBG
Permasalahan
umum yang dihadapi dunia pada dewasa ini adalah semakin menipisnya cadangan
bahan bakar minyak, disamping dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan
bahan bakar minyak tersebut.
Fenomena ini
mendorong manusia untuk berusaha mencari bahan bakar alternatif yang diharapkan
mampu mengatasi kedua permasalahan di atas secara serentak. Salah satu jenis
bahan bakar alternatif yang dimungkinkan untuk menggantikan bahan bakar minyak
terutama yang digunakan untuk kendaraan bermotor adalah bahan bakar gas (BBG).
BBG
merupakan gas alam dengan komponen utamanya methana, jenis bahan bakar ini
banyak ditemukan di hampir semua ladang minyak di Indonesia baik di daratan
maupun di lepas pantai
Bahan Bakar Gas atau BBG mulai
diperkenalkan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun
1986. Pada tahun 1989 BBG mulai dipasarkan secara komersial dengan target
pemasaran angkutan publik seperti mikrolet, bis kota dan taksi. Setelah
berlangsung kurang lebih 13 tahun, pemasaran BBG di Indonesia tidak berkembang sebagaimana
diharapkan. Saat ini BBG telah terbukti sebagai pilihan yang lebih baik di
bidang transportasi. Data menunjukkan bahwa BBG yang mulai dicoba oleh
pemerintah melalui pertamina pada tahun 1987 memiliki beberapa keuntungan
diantaranya lebih murah dari BBM, lebih ringan dari
udara, usia mesin lebih lama,
perawatan lebih murah dan tidak mencemari lingkungan. Tapi masalahnya adalah
perkembangan BBG di masyarakat sangatlah lambat. Hal ini disebabkan antara lain
karena harga BBG tidak kompetitif dibanding BBM, harga konversi kit yang masih
terlalu mahal, dan pemikiran masyarakat yang cenderung untuk selalu menggunakan
BBM.
Tetapi kendala yang dijumpai pada
perangkat konversi ini untuk kendaraan bermotor masih belum memberikan fungsi
yang optimal, yaitu motor cenderung memiliki putaran tinggi pada kondisi idle,
selain itu untuk melakukan akselerasi selalu akan terjadi keterlambatan dalam
suplai bahan bakar ke ruang bakar sehingga menurunkan kinerja dari motor.
Penelitian yang dilakukan oleh
Tulus Burhanudin Sitoru yang mengatakan bahwa Alat konversi bahwa kit konversi
yang diimpor oleh beberapa penjual (vendor) di Indonesia masih memerlukan
beberapa perbaikan. Beberapa penelitian yang telah diadakan untuk mencari
penyebabnya, menyimpulkan bahwa masalah utama dari gangguan ini adalah ketidakstabilan
dan respon transien yang kurang baik dari satu atau lebih mekanisme pegasmassa yang
terdiri dari restriksi katup, pegas, diafragma, saluran orifis, dan ruang dari regulator
tekanan.(Tulus BS. Jurnal Teknik Mesin ITB; Harmen 2001 )
Untuk mengatasi permasalahan
tersebut ditambahkan suatu perangkat sistim injeksi BBG yang dikendalikan secara
elektronik.
Bahan Bakar Gas ( BBG )
Komposisi utama dari BBG adalah
unsur methana (CH4) sebesar 95,03%; ethana (C2H6) sebesar 2,23%; karbondioksida
(CO2) sebesar 1,75%; Nitrogen (N2) 0.68 % dan propana (C3H8) sebesar 0,29%.
Dari komposisi ini terlihat bahwa komponen utama dari BBG adalah gas methana.
Berat jenis BBG lebih kecil dari berat jenis udara, sehingga jika terjadi
kebocoran baik pada tangki penyimpan maupun saluran bahan bakar akan segera
naik ke atas. BBG karena wujudnya berupa gas, tidak perlu diuapkan terlebih
dahulu sebagaimana pada bahan bakar minyak (gasoline), sehingga permasalahan pada
saat start pada suhu rendah dan emisi yang berlebihan karena terlalu kayanya
campuran bahan bakar - udara pada saat start dapat diperkecil.
Nilai oktan BBG lebih tinggi
dibandingkan gasoline, yaitu antara 120 sampai 130. Dengan tingginya nilai
oktan tersebut maka pada rasio kompresi yang lebih tinggi tidak akan terjadi knocking
pada motor. Keunggulan BBG ditinjau dari proses pembakarannya di dalam ruang bakar
adalah karena BBG memiliki perbandingan atom karbon terhadap atom hidrogen yang
rendah, sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna. Mengingat BBG sudah berada
pada fase gas, maka dengan mudah dapat bercampur dengan udara dalam ruang bakar,
sehingga oksigen dapat dengan mudah bergabung dengan karbon dan memberikan reaksi
pembentukan CO2 bukan CO. Disamping itu karena jumlah atom karbon molekul BBG lebih
sedikit dibandingkan BBM, maka CO yang terbentuk dari proses pembakaran juga
lebih sedikit.
Pada motor pembakaran dalam,
energi Panas untuk kerja mekanik dihasilkan dari reaksi kimia antara bahan
bakar dan oksigen pada saat pembakaran. Bahan baklar yang digunakan harus
memenuhi berbagai persyaratan yang sesuai dengan metode pembentukan campuran
dan bagaimana reaksi kimia berlangsung. Pada motor dengan pembentukan campuran
Diluar (karburator) bahan bakar harus mudah menguap dan dengan segera bercampur
dengan udara yang lewat Venturi. Pada pemakaian bahan bakar gas, fungsi karburator
sebagai pengkabut menjadi tidak penting lagi mengingat sudah berbenttuk gas dan
mudah bercampur dengan udara. (BPH Migas 2007).
Bahan Bakar Gas atau BBG
merupakan gas alam yang telah dimampatkan. Secara umum lebih dari 80% komponen
gas bumi yang dipakai sebagai BBG merupakan gas metana, 10%-15% gas etana, dan
sisanya adalah gas karbon dioksida, dan gas-gas lain. Susunan BBG yang dipakai
di Jakarta 93% terdiri dari gas metana, 3,2% gas etana, dan 3,8% sisanya adalah
gas nitrogen, propana, dan karbon dioksida (Atok Setiyawan. Ir. MEng,2000).
Salah satu resiko penggunaan
elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila
terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau,
tapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung
gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan menusuk
hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran
tabung gas. Tekanan elpiji cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga
kebocoran elpiji akan membentuk gas secara cepat dan merubah volumenya menjadi
lebih besar. Pada penelitian ini digunakan beberapa pengamanan yaitu dengan 2
regulator berpengaman, safety flexible hoss, Tabung standar.
Perangkat
Konversi BBG
Agar dapat menggunakan BBG
sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor dibutuhkan suatu perangkat
konversi BBG yang disebut dengan conversion kit. Penggunaan conversion kit
didasarkan pada tiga pilihan sebagai berikut:
a. Hanya
bekerja dengan gas saja
b. Dapat
bekerja dengan gas saja atau gasoline saja (dual fuel)
c. Dapat
bekerja dengan dua bahan bakar bersama-sama (khusus diesel, mixed fuel).
Skema Sistim Perangkat Konversi
Bahan Bakar Ganda
Mixer yang dipasang didepan
throtlte memasok BBG ke dalam aliran udara yang masuk ke dalam silinder dan
bereaksi terhadap tekanan dalam manifold untuk menakar jumlah bahan bakar yang
disuplai ke motor. Pemilihan mixer didasarkan pada kapasitas udara yang
dibutuhkan oleh motor. Jika terlalu kecil maka daya maksimum motor tidak akan
tercapai, sedangkan jika terlalu besar maka unjuk kerja motor pada putaran
rendah akan turun secara drastis bahkan motor sulit untuk dihidupkan.
Katup penutup aliran bensin (pada
sistim dual fuel) digerakkan oleh solenoid dari saklar pemilih bahan bakar yang
terpasang pada kendaraan bermotor. Ketika BBG dipilih sebagai bahan bakar,
katup ini akan menutup aliran bensin ke silinder.
Untuk BBG regulator terdiri dari
dua buah regulator yang terpisah, dimana regulator pertama mengurangi tekanan
dari tangki gas sampai 100 psi kemudian regulator kedua mengurangi tekanan
sampai beberapa inci kolom air guna mendorong bahan bakar melalui mixer dan
bercampur dengan aliran udara.
Sistem
Kit Konversi
tekanan tinggi (sekitar 200 bar),
regulator gas, mixer, pipa, switch BBG/BBM dan pressure gauge). Lalu,
dimulailah pengisian BBG ke kendaraan yang dilakukan pada tekanan sekitar 200
bar.
Sistem kerja kit konversi adalah
sebagai berikut: Bahan bakar gas dimasukkan ke tabung BBG melalui kerangan
pengisian BBG pada tekanan tinggi melalui pipa tekanan tinggi, kemudian gas
disalurkan ke mesin. Tekanan gas diturunkan ke atmosfir (LK.1) oleh penurun
tekanan. Kemudian dicampur dengan udara oleh pencampur udara dan gas dan
selanjutnya masuk ke ruang bakar untuk dibakar. Kendaraan bermotor dapat
dioperasikan memakai bahan bakar gas atau bensin. Pengaturan operasinya diatur
oleh sakelar pemilih yang menutup atau membuka kerangan otomatis dan untuk gas
atau bensin. Banyaknya volume gas yang tersimpan di tangki dapat dilihat di
manometer.
Dalam pemakaian BBG untuk kendaraan
tidak ada perubahan-perubahan pada mesin kendaraan, yang ada hanya penambahan
peralatan kit konversi. Bila prosedur pemasangan dan pemeliharaan alat ini
dilaksanakan dengan baik maka penggunaannya akan aman. (Hadi Purnomo, dari
Badan Pengkaji dan penerapan teknologi.2006)
Banyaknya volume gas yang
tersimpan di tangki dapat dilihat di manometer (4). Dalam pemakaian BBG untuk
kendaraan tidak ada perubahan-perubahan pada mesin kendaraan, yang ada hanya
penambahan peralatan kit konversi. Bila prosedur pemasangan dan pemeliharaan
alat ini dilaksanakan dengan baik maka penggunaannya akan aman. , (Tulus
Burhanuddin, 2002). Sedangkan pada mobil volvo digunakan dua bahan bakar yaitu
gas dan gasolin. Menggunakan converter kits terdiri dari tabung gas, perpipaan,
sakalr pemindah, relay, kran pemindah, regulator tekanan rendah micro
processor. dll. Fred Hammond, Daniel JohnstonApril 3, 1996.
Terdapat 2 Teknik dalam
penggunaan Gas sebagai BBG:
1. Gas
dihisap dengan menggunakan efek vacuum pada pada ruang bakar
2. Gas
di inject kedalam ruang bakar ( Sistem Injeksi )
1. Gas dihisap dengan menggunakan efek vacuum pada ruang bakar
Peralatan kit konversi terdiri
dari tabung BBG tekanan tinggi (sekitar 200 bar), regulator gas, mixer, pipa,
switch BBG/BBM dan pressure gauge. Berikut adalah skema dari Kit Konversi untuk
BBG.
Bahan
bakar gas LPG yang berada dalam tabung bertekanan tinggi (1) dikeluarkan dengan
menurunkan tekanannya menggunakan regulator LPG tekanan tinggi (2) dan kembali
diturunkan tekanannya sesuai dengan kebutuhan konsumsi bahan bakar dengan
menggunakan regulator asetelin (3). Gas yang sudah diturunkan tekanannya
dialirkan melalui selang gas ke kran mimbran (4). Kevakuman yang terjadi di
ruang bakar yang diakibatkan oleh langkah isap piston dari TMA ke TMB
mengakibatkan pegas kran mimbran tertarik dan membuka aliran gas dan gas akan
mengalir ke kran pembagi (5) untuk kemudian dialirkan ke main jet dan pilot jet
di dalam pencampur (mixer) (6). Udara yang masuk karena kevakuman dalam ruang
bakar akan bercampur dengan gas LPG dan kemudian masuk ke dalam ruang bakar
mesin satu silinder empat langkah (7).
Dalam
pemakaian BBG untuk kendaraan tidak ada perubahan-perubahan pada mesin
kendaraan, yang ada hanya penambahan peralatan kit konversi. Bila prosedur
pemasangan dan pemeliharaan alat ini dilaksanakan dengan baik maka
penggunaannya akan aman.
Namun penggunaannya masih
terbatas karena adanya kendala terhadap performa dari motor, yaitu terlalu
tingginya putaran pada kondisi idle dan rendahnya akselerasi jika dibandingkan
dengan motor yang menggunakan bahan bakar bensin. Salah satu penyebab dari
tingginya putaran idle adalah terlalu sedikitnya bahan bakar gas yang masuk ke intake
manifold dan specific gravity dari bahan bakar gas (0.562 kg/m3) lebih
rendah dibandingkan dengan bahan bakar bensin, hal ini berakibat kondisi idle
dimana katup gas hanya terbuka sedikit, udara yang masuk bersama-sama dengan
bahan bakar gas tidak dapat melakukan pembakaran secara sempurna. Salah satu
cara untuk memecahkan permasalahannya
adalah dengan memberikan
suplai BBG melalui sistim injeksi yang dikontrol secara elektronik baik pada
kondisi idle maupun pada saat akselesari.
2.
Gas di inject kedalam ruang
bakar ( Sistem Injeksi )
Sistim ini digunakan untuk
mengatasi permasalahan pada saat idle dan akselerasi pada motor berbahan bakar
gas. Secara skematik prinsip dari sistim perangkat konversi dual fuel dengan
tembahan sistim injeksi tersebut pada gambar
dibawah.
Blok Diagram Sistem Injeksi
Pengaturan jumlah bahan bakar
yang harus diinjeksikan ke intake manifold dikendalikan oleh perangkat
elektronik yang disebut Electronic Controll Module (ECM). ECM berfungsi untuk
mengendalikan laju aliran BBG yang diinjeksikan dengan menganalisa percepatan
dan besarnya bukaan katup gas (throttle) untuk kondisi idle dan akselerasi.
Pada saat idle tersebut ECM akan memberikan suplai tegangan ke solenoid valve
untuk menginjeksikan sejumlah BBG agar tercapai putaran idle 800 rpm (setting
awal). Sedangkan pada kondisi akselerasi dimana dibutuhkan bukaan katup gas
lebih cepat, maka sensor yang terdapat pada ECM akan menerima perubahan posisi
throttle gas dan mengolahnya untuk selanjutnya memberikan sinyal keluaran ke
solenoid valve dari injector.
Skema instalasi dual sistem, BBG dan BBM pada kendaraan
KONVERTER KIT dari UGM
Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta mengembangkan prototipe konverter yang bisa mengubah tenaga gas
menjadi pengganti premium atau bensin untuk menjalankan mobil. kata Ketua Tim
Mobil Penelitian Gas UGM Jayan Sentanuhady di Yogyakarta, Selasa (10/1).
"Pengembangan prototipe konverter itu telah mulai dikembangkan sejak 2009.
Salah satu konverter itu dipasang di mobil enelitian gas Universitas Gadjah
Mada (UGM),"
Menurut dia, cara kerja dari
konverter pada mobil penelitian gas UGM itu cukup sederhana. Berawal dari
tabung gas bertekanan 200 bar yang diletakkan di jok belakang mobil.
Selanjutnya, gas tersebut disalurkan ke bagian mesin di depan. "Melalui
konverter yang ada, tekanan bisa diturunkan menjadi 2-3 bar, sebelum akhirnya
masuk ke bagian injeksi gas dan manipol," kata dosen Jurusan Teknik Mesin
dan Industri Fakultas Teknik UGM ini. Ia mengatakan prinsip kerja konverter itu
sederhana karena tenaga gas bisa diubah sebagai pengganti premium atau bensin
ketika mobil berjalan pelan maupun kecepatan tinggi. "Untuk tabung gas
selama ini memang masih diperoleh secara terbatas di beberapa tempat seperti di
Jakarta, Palembang, dan Surabaya," kata Jayan.
Menurut dia, inovasi pemanfaatan
konverter gas tersebut akan membuat mobil ramah lingkungan karena emisi gas
buangnya yang lebih bersih dibandingkan dengan bensin. Pemanfaatan gas dari
sisi harga juga lebih murah sekitar 40-45 persen dibandingkan dengan
bensin."Hal itu sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Apalagi
diperkirakan 50 tahun ke depan kita sudah pada era penggunaan bahan bakar
hidrogen," katanya.Ia mengatakan jika prototipe konverter gas itu telah
melalui tahap standarisasi konverter "kit" dan perawatan maupun uji
ketahanan mesin, bisa ditindaklanjuti oleh kalangan industri sehingga dapat
segera dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
Selanjutnya Yayan menjelaskan :
"Berhubung masih prototipe harga konverternya masih mahal. Kami berharap
setelah dilakukan tahap uji berikutnya bisa ditindaklanjuti oleh industri dan
dimanfaatkan masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau,"
KESIMPULAN
1.
Pemanfaatan gas dari sisi harga juga lebih murah
sekitar 40-45 persen dibandingkan dengan bensin.
2.
Agar dapat menggunakan BBG sebagai bahan
bakar untuk kendaraan bermotor dibutuhkan suatu perangkat konversi BBG yang
disebut dengan conversion kit
3. Terdapat
2 Teknik dalam penggunaan Gas sebagai BBM :
a.
Gas dihisap dengan menggunakan efek vacuum pada
pada ruang bakar
b.
Gas di inject kedalam ruang bakar ( Sistem
Injeksi )
4. Suplay
gas kedalam ruang bakar dengan menggunakan efek vacuum, telah banyak digunakan
oleh mobil ( angkutan umum ) yang
berbasis karburator, yaitu dengan memodifikasi karburator sebagai mixer, penambahan
tabung gas, converter kit, dan peralatan penunjang lainnya, BBG sudah dapat
digunakan.
5. Sistem
Injeksi menghasilkan kinerja mesin yang lebih stabil pada saat idle/ putaran
stasioner dan akselerasi, tapi system ini memerlukan perangkat elektronik
berupa sensor-sensor dan controller, untuk mensinkronkan suplay gas dan udara
di semua kondisi.
6. Prototype
Konverter Kit dari UGM harus melewati
tahapan-tahapan uji, dan penetapan standar equipment dan perawatan, agar bisa
diproduksi dalam skala industry, sehingga dapat diperoleh dengan harga yang
terjangkau.
7. Terbatasnya
Stasiun Pengisian BBG, ketersediaan Konverter Kit dan perlengkapan lainnya,
Tidak optimalnya dukungan teknis oleh
ATPM dalam support perlengkapan konversi untuk mobil pribadi yang menggunakan Engine Control unit ( ECU ) atau Engine
Control Module (ECM) untuk sinkronisasi
elektronik dan mekanis part dalam system Injeksi, serta beberapa kendala lain
seperti Kelancaran Suplay Gas di pasaran, persepsi masyarakat bahwa Gas itu sangat berbahaya dan
tidak aman/safe.
Penulis sangat
meragukan upaya konversi Bensin ke BBG untuk mobil yang disosialisasikan
pemerintah akan berjalan lancar. Terutama dalam mendukung kebijakan pemerintah
per 1 April 2012, bahwa penjualan BBM bersubsidi di Jawa dan Bali hanya untuk
Sepeda motor dan Angkutan umum.
Note : File terkait Teknis konversi BBG bisa di unduh di Box Down load.
Note : File terkait Teknis konversi BBG bisa di unduh di Box Down load.
Semoga artikel ini bermanfaat
Sangat detail dan aku bookmark this page. Artikel terkait kunjungi GasElpiji.com/bahan-bakar-gas-untuk-mobil.html
ReplyDeleteWELL DONE KEEP IT UP A GOOD JOB
ReplyDeletemantap...makasih info ini sangat saya nanti2..
ReplyDeleteArtikel super lengkap, sangat bermanfaat sekali. Teima kasih..
ReplyDeleteTerima kasih Pak Rafik
Deletekurang detail mixing lpg:udara.,&modul mixernya,,but lmyan kok pak..
ReplyDeletekurang detail mixing lpg:udara.,&modul mixernya,,but lmyan kok pak..
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMantab penjelasannya...
ReplyDeleteKonversi BBM ke gas Hydrogen bisa anda liat di http://www.h2generator.web.id/Mengapa+harus+WaVe2B2BSMK
mantep,, boleh saya bertanya,, jika pada mesin dua langkah dengan sistem pelumasan apa kah bisa di gunakan, jika bisa, pelumasan terpisah atau masuk ke mixer? atau langsung seperti pada motor vespa saya,, saya sangat tertarik sekali untuk ini,, minta bimbingannya,, hehe mohon di bimbing,, aakah saya boleh menggunakan ini untuk tugas akhir sayah dan pada kendaraan peribadi saya??? terimakasih
ReplyDeletePelumasan pada Ruang bakar 2 Tak ada 2 cara, 1) Autolube, yaitu pake oli samping dan di inject ke crankshaft dan ringpiston pakai oil pump, dan 2) dicampur langsung dengan fuel (vespa). Kalau mo nerapin sistem ini, lebih mudah pakai yang pertama, kalao maksain yang kedua, modifikasi blok mesinnya dengan nambah suplay oil ke ruang bakar, ini gak gampang ya, karena rasio oil dan gas harus proporsional. terlalu gede di ongkos gan.
DeleteMempertimbangkan masalah safety, sugest saya sistem ini jangan diterapin di sepeda motor, instalasi tabung gas dan jalur suplaynya terlalu terbuka, rawan terkena impack langsung, kalo bocor berabe deh... beda dengan mobil. Kalo buat TA jauh lebih bagus kalo sistem ini diterapin untuk usaha kecil menengah, misal traktor u/ pertanian, mesin tempel untuk nelayan, mesin penggilingan gabah, dll. Jadi lebih memiliki nilai sosial dan ekonomi yang lebih luas. Gimana .... berani mencoba ?
Kalo untuk mobil injeksi bisa gak yah yach apakah yg harus dibutukan .? Mungkin gak yah bbg langsung masuk ke outletnya pompa bensin. Karena saya masih awam. Apakah bisa solonoid injeksi bensin dipake langsung buat bbg kan mobil injeksi ga pake karburator...mohon penjelasanya...para suhu semua....salam...
ReplyDeleteKalo untuk mobil injeksi bisa gak yah yach apakah yg harus dibutukan .? Mungkin gak yah bbg langsung masuk ke outletnya pompa bensin. Karena saya masih awam. Apakah bisa solonoid injeksi bensin dipake langsung buat bbg kan mobil injeksi ga pake karburator...mohon penjelasanya...para suhu semua....salam...
ReplyDeletekalo pake mobil yg berkarburator....gimana cara nya masang dan ada ndak kit yg harganya terjangkau...misalnya hanya 1 juta kurang....!
ReplyDeleteyang penting sekarang saya butuh alat itu beli dimana dan bisa gak harganya kurang dari 1 juta....syukur2 hanya 3ratus ribuan....???
ReplyDeleteada yg dapat kasih info tolong dong kirim ke email...mujianto725@yahoo.com
ReplyDeleteassalam pak mohon gambar nya di perjelas dan lebih jelas
ReplyDeleteKan senyawa gas untuk bahan bakar itu banyak ragamnya seperti CH4 / biogas, LPG, atau HHO hasil elektrolisis. Bagaimana konstruksi sistem bahan bakarnya sama atau berbeda ? Mohon perjelas dengan gambar rancangannya
ReplyDeletesaya sudah mencoba nya, tp untuk kecepatannya berkurang, motor saya supra x 125, kecpt. normal dgn bensin 115 km/jam, tp dgn gas cmn bisa 80 - 90 km/jam aja, gmn cara mengatasi nya, ya om....
ReplyDeletemohon bimbingannya.
maaf apakah bisa saya meminta bantuannya, saya ingin membuat dan merangkai ke motor saya (vario lama tahun 2008).
Deletejika bisa mohon pencerahannya. jika bisa bersama tutorial lengkapnya dan peralatannya.
email : ynnrny@gmail.com
podo pak mio ku y cuma nyampek -+90 km /jam pkek bbg... wil blitar,,, 089696513384
Deleteada vakum valve buat gas apa tidak gan
ReplyDeleteKalo gas sudah di alirkan ke vacum.lalu selang gas dilarikan ke kaburator,,contoh kaburator kijang jumbo..selang nya di arah kan kemana pak d posisi karbu mobilnya,?
ReplyDeletePT. Citra Nusantara Energi sebagai distributor Gas Alam cocok digunakan di Industri/alat transportasi pribadi/umum. AMAN, LEBIH RAMAH LINGKUNGAN & HARGA BERSAING. For more info CALL (031) 8550858 or klik http://cne.co.id/ :)
ReplyDeletesangat memberi informasi ilmu. Salam dari agen penjualan mesin pom mini.
ReplyDeleteBisnis menggunakan teknologi teknik terbaru jualan bensin dengan mesin pom mini digital sangat menggiurkan.
ReplyDeleteminta cara buat konverter kit nya dan cara pemasangan pada motor injeksi,klw asalah kecepatan gak maksimal tak masalah soalnya pake bensin aja sy paling banter 70km/jam
ReplyDeletesangat bermanfaat ni ... membuka wawasan baru tentang penggunaan gas dan penerapannya pada mesin motor.
ReplyDeleteSaya baru paham setelah membaca boleh saya order part nya terimakasih
ReplyDeleteHalo Bossku ^^
ReplyDeleteSegera Daftarkan ID di ibu21,com
Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
Serta Tersedia Promo Menarik
Bonus Turn Over Terbesar
Bonus Refferal Seumur Hidup
Minimal Deposit Hanya 25Rb
BBM : csibuqq
WA : +855 88 780 6060
Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^
Terimakasih sekali ..... Maju terus.... bos.....
ReplyDelete