Awal tahun 2012 ini, kita dilanda eforia kebanggaan
adik-adik SMK . Yaitu kemampuan merakit Mobil. Peristiwa ini terpublish luar biasa melalui media. Dari Sudut pandang
proses belajar di SMK, pencapaian
ini bisa dibilang sangat baik dan patut diapresiasi.
Dalam perkembangannya ada hal yang sangat mengganggu, issue pencapaian adik-adik SMK ini berubah menjadi issue yang cukup panas. Kegemaran pejabat-pejabat dalam mempolitisasi sesuatu, memunculkan pandangan pro kontra antar pejabat-pejabat kita sendiri, hingga berita teranyar muncul issue menjadikan mobil rakitan anak-anak SMK ini menjadi Project Mobil nasional.
Dalam perkembangannya ada hal yang sangat mengganggu, issue pencapaian adik-adik SMK ini berubah menjadi issue yang cukup panas. Kegemaran pejabat-pejabat dalam mempolitisasi sesuatu, memunculkan pandangan pro kontra antar pejabat-pejabat kita sendiri, hingga berita teranyar muncul issue menjadikan mobil rakitan anak-anak SMK ini menjadi Project Mobil nasional.
Melalui Blog ini, Saya akan memberikan tanggapan mengenai issue Project Mobil
Nasional. Ini luar biasa omong kosong,
absolutlly Shit !
Saya masih belum bisa mengerti dengan ide menjadikan mobil esemka menjadi Project Mobil
Nasional. Ini seperti mimpi. Dari sudut pandang Teknik, Perancangan mobil melibatkan
banyak tenaga ahli multi disiplin ilmu untuk
sampai pada tahap Prototype, hingga tahap pengujian.
Perhitungan kekuatan material, pembebanan mekanis pada chasis dan Suspensi , system electricity, Sistem Hidrolik, Sistem Safety, dsb yang tertuang menjadi document-document teknik sehingga keseluruhan rancangan ini akan menjadi sebuah Blue Print Prototype mobil. Dan untuk skala manufacture jelas memerlukan investasi sangat besar.
Perhitungan kekuatan material, pembebanan mekanis pada chasis dan Suspensi , system electricity, Sistem Hidrolik, Sistem Safety, dsb yang tertuang menjadi document-document teknik sehingga keseluruhan rancangan ini akan menjadi sebuah Blue Print Prototype mobil. Dan untuk skala manufacture jelas memerlukan investasi sangat besar.
Mobil – mobil Esemka masih berada pada level project
sekolah. Yang terbatas pada Assembling
Part. Jika benar ada Chasis yang dibuat, bagaimana mungkin membuat
Chasis jika dasar teori yang dimiliki seperti teknologi material, mekanika
teknik masih sangat minim. Jangan
sampai, mobil dipacu 100 km/jam di tol Cipularang, chasis mengalami masalah yang berimbas pada keselamatan. Jadi pembuatan chasis tidak cukup
hanya pada prsoes menekuk plat, Keling,
Welding dan aktivitas machining lainnya. Tapi kemampuan saat menerima semua
jenis pembebanan ( tarik, geser, tekan, dll ) harus benar-benar diuji. Sama halnya dengan Suspensi, Jenis Baja yang
dipakai dipastikan lolos uji .
Ini baru chasis dan suspensi lho ya, belum kita bicara komponen lainnya (
Blok mesin, As, GearBox, Clutch, dll ) satu persatu harus dihitung dengan detail dan presisi tinggi, Overall mulai tahap pradesign hingga assembling harus melalui prosedure yang mengacu pada standard manufacture di bidang automotif.
Mustahil pelajar tingkat SMK memiliki dasar teori yang cukup untuk mendesignnya, ini realitanya, karena tingkat SMK lebih banyak ilmu-ilmu praktis bukan teoritis. Kecuali jika masalah manufacturenyai diambil alih oleh “industry” otomotif nasional atau luar negeri ( China, Hindia, dsb ) yang memang mereka memiliki kemampuan untuk ini. Dan dengan label Mobil nasional, dipasarkan di dalam negeri.
Apakah ini bisa dinamakan Mobil Nasional yang sebenarnya ?
Mustahil pelajar tingkat SMK memiliki dasar teori yang cukup untuk mendesignnya, ini realitanya, karena tingkat SMK lebih banyak ilmu-ilmu praktis bukan teoritis. Kecuali jika masalah manufacturenyai diambil alih oleh “industry” otomotif nasional atau luar negeri ( China, Hindia, dsb ) yang memang mereka memiliki kemampuan untuk ini. Dan dengan label Mobil nasional, dipasarkan di dalam negeri.
Apakah ini bisa dinamakan Mobil Nasional yang sebenarnya ?
Jelas issue Mobil Nasional ini terlalu gegabah untuk di
gulirkan dan lebih terasa aroma politiknya.
Terlepas dari pro Kontra, lebih
bijak jika kita memberikan tanggapan proporsional mengenai pencapaian adik-adik
SMK ini sebatas pada “project sekolah “, jauh lebih penting dan bermanfaat
Kementrian perindustrian bekerja sama dengan kementrian pendidikan untuk
menyusun program-program yang menghasilkan
sesuatu yang real, dan praktis. Benar-benar kita butuhkan.
Sebaiknya kita melihat SMK ini dari sisi yang lebih luas,
banyak bidang keahlian praktis yang masuk
didalam kurikulum pengajaran. Dengan arah yang tepat, akan didapatkan hasil
karya yang benar – benar bermanfaat bagi rakyat dan dapat memenuhi kebutuhan industry skala kecil
dan menengah. Misalnya ; Traktor pengganti ternak untuk pertanian, pembuatan
mesin-mesin workshop/bengkel ( bubut, Gerinda, Bending, Scrap, Trafo Welding,
Tools, Freis, dll ), Pembuatan kapal Fiber bertenaga motor untuk nelayan,
Perancangan system pembakaran yang efisien, pembuatan produk-produk logam,
pembuatan blok mesin, dan masih banyak lain karya – karya yang praktis, real,
sesuai kebutuhan dan memiliki nilai akademis dan ekonomis bagi SMK itu sendiri.
Untuk itu bangsa ini memerlukan visi
yang kuat dari pejabat –pejabat tinggi Negara, sehingga tercipta sinergi
antar instansi. Bukannya ide – ide mimpi seperti Mobil
Nasional.
SMK
terbagi kedalam banyak bidang keahlian, Seperti dapat kita lihat di daftar
dibawah ( Sumber: Panduan
Workshop “Up Date Kompetensi Kejuruan”, Direktorat Pembinaan SMK Jakarta,
2008 )
I.
TEKNIK
BANGUNAN GEDUNG
001. Teknik Konstruksi Baja
002. Teknik Konstruksi Kayu
003. Teknik Batu & Beton
004. Teknik Pekerjaan Finishing
005. Teknik Gambar Bangunan
006. Teknik Plumbing & Sanitasi
007. Manajemen Properti
008. Teknik Furnitur
009. Interior Dekorator
001. Teknik Konstruksi Baja
002. Teknik Konstruksi Kayu
003. Teknik Batu & Beton
004. Teknik Pekerjaan Finishing
005. Teknik Gambar Bangunan
006. Teknik Plumbing & Sanitasi
007. Manajemen Properti
008. Teknik Furnitur
009. Interior Dekorator
II.
TEKNIK
GEODESI DAN GEOMATIKA
010. Teknik Survei & Pemetaan
010. Teknik Survei & Pemetaan
III.
TEKNIK
KETENAGALISTRIKAN
011. Teknik Transmisi Tenaga Listrik
012. Teknik Pembangkit Tenaga Listrik
013. Teknik Pemanfaatan Tenaga Lustrik
014. Teknik Distribusi Tenaga Listrik
015. Teknik Otomasi
011. Teknik Transmisi Tenaga Listrik
012. Teknik Pembangkit Tenaga Listrik
013. Teknik Pemanfaatan Tenaga Lustrik
014. Teknik Distribusi Tenaga Listrik
015. Teknik Otomasi
IV.
TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
016. Rekayasa Perangkat Lunak
017. Teknik Komputer & Jaringan
018. Multimedia
016. Rekayasa Perangkat Lunak
017. Teknik Komputer & Jaringan
018. Multimedia
V.
TEKNOLOGI
BROADCASTING
019. Teknik Siaran Radio
020. Teknik Siaran Televisi
021. Broadcasting Radio
022. Broadcasting Televisi
023. Periklanan
019. Teknik Siaran Radio
020. Teknik Siaran Televisi
021. Broadcasting Radio
022. Broadcasting Televisi
023. Periklanan
VI.
TEKNIK
ELEKTRONIKA
024. Teknik Audio-Video
025. Teknik Elektronika Industri
026. Teknik Mekatronika
024. Teknik Audio-Video
025. Teknik Elektronika Industri
026. Teknik Mekatronika
VII.
TEKNIK
PENDINGIN & TATA UDARA
027. Teknik Pendingin & Tata Udara
027. Teknik Pendingin & Tata Udara
VIII.
TEKNIK
PEMESINAN
028. Teknik Mesin Produksi
029. Teknik Pengelasan
030. Teknik Fabrikasi Logam
031. Teknik Gambar Mesin
032. Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri
033. Teknik Pengecoran Logam
028. Teknik Mesin Produksi
029. Teknik Pengelasan
030. Teknik Fabrikasi Logam
031. Teknik Gambar Mesin
032. Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri
033. Teknik Pengecoran Logam
IX.
TEKNIK
OTOMOTIF
034. Kendaraan Ringan
035. Sepeda Motor Kecil & Besar
036. Perbaikan Bodi & Cat
037. Teknik Alat Berat
038. Ototronik
034. Kendaraan Ringan
035. Sepeda Motor Kecil & Besar
036. Perbaikan Bodi & Cat
037. Teknik Alat Berat
038. Ototronik
X.
BISNIS
DAN MANAJEMEN
039. Administrasi Perkantoran
040. Akuntansi
041. Pemasaran
042. Perbankan
043. Asuransi
044. Usaha Kecil Menengah
039. Administrasi Perkantoran
040. Akuntansi
041. Pemasaran
042. Perbankan
043. Asuransi
044. Usaha Kecil Menengah
XI.
PARIWISATA
045. Usaha Jasa Pariwisata
046. Akomodasi Perhotelan
045. Usaha Jasa Pariwisata
046. Akomodasi Perhotelan
XII.
TATA
BOGA
047. Jasa Boga
048. Patiseri
047. Jasa Boga
048. Patiseri
XIII.
TATA
KECANTIKAN
049. Tata Kecantikan Kulit
050. Tata Kecantikan Rambut
051. Terapi Spa & Kebugaran
049. Tata Kecantikan Kulit
050. Tata Kecantikan Rambut
051. Terapi Spa & Kebugaran
XIV.
TATA
BUSANA
052. Tata Busana
053. Garmen
052. Tata Busana
053. Garmen
XV.
PEKERJAAN
SOSIAL
054. Pekerjaan Sosial
054. Pekerjaan Sosial
XVI.
AGRIBISNIS
PRODUKSI TANAMAN
055. Budidaya Tanaman Pangan
056. Budidaya Tanaman Sayuran
057. Budidaya Tanaman Hias
058. Budidaya Tanaman Buah
059. Budidaya Tanaman Perkebunan
060. Perbenihan Tanaman
055. Budidaya Tanaman Pangan
056. Budidaya Tanaman Sayuran
057. Budidaya Tanaman Hias
058. Budidaya Tanaman Buah
059. Budidaya Tanaman Perkebunan
060. Perbenihan Tanaman
XVII.
AGRIBISNIS
PRODUKSI TERNAK
061. Agribisnis Ternak Ruminansia
062. Agribisnis Ternak Unggas
063. Agribisnis Aneka Ternak
061. Agribisnis Ternak Ruminansia
062. Agribisnis Ternak Unggas
063. Agribisnis Aneka Ternak
XVIII.
AGRIBISNIS
PRODUKSI PERAIRAN
064. Agribisnis Ikan Air Tawar
065. Agribisnis Ikan Air Laut
066. Agribisnis Ikan Air Payau
067. Budidaya Rumput Laut
064. Agribisnis Ikan Air Tawar
065. Agribisnis Ikan Air Laut
066. Agribisnis Ikan Air Payau
067. Budidaya Rumput Laut
XIX.
AGROINDUSTRI
PERTANIAN
068. Pengelolaan Hasil Pertanian Pangan
069. Pengelolaan Hasil Pertanian Non Pangan
070. Pengawasan Mutu
068. Pengelolaan Hasil Pertanian Pangan
069. Pengelolaan Hasil Pertanian Non Pangan
070. Pengawasan Mutu
XX.
SENI
RUPA
071. Seni Murni
072. Desain Komunikasi Grafis
073. Animasi
071. Seni Murni
072. Desain Komunikasi Grafis
073. Animasi
XXI.
KERAJINAN
074. Kria Tekstil
075. Kria Kulit
076. Kria Keramik
077. Kria Logam
078. Kria Kayu
074. Kria Tekstil
075. Kria Kulit
076. Kria Keramik
077. Kria Logam
078. Kria Kayu
XXII.
SENI
PERTUNJUKAN
079. Seni Musik Klasik
080. Seni Musik Non Klasik
081. Seni Tari
082. Seni Karawitan
083. Seni Pedalangan
084. Seni Teater
079. Seni Musik Klasik
080. Seni Musik Non Klasik
081. Seni Tari
082. Seni Karawitan
083. Seni Pedalangan
084. Seni Teater
XXIII.
TEKNOLOGI
PESAWAT UDARA
085. Air Frame & Power Plant
086. Mechanic Repair
087. Electrical Avionic
085. Air Frame & Power Plant
086. Mechanic Repair
087. Electrical Avionic
XXIV.
TEKNIK
PERKAPALAN
088. Pembangunan & Perbaikan Kapal Baja
089. Teknologi Las Kapal
090. Instalasi Pemesinan Kapal
091. Listrik Kapal
092. Gambar Rancang Bangun
093. Bangunan Kapal Non Baja
094. Interior Kapal
088. Pembangunan & Perbaikan Kapal Baja
089. Teknologi Las Kapal
090. Instalasi Pemesinan Kapal
091. Listrik Kapal
092. Gambar Rancang Bangun
093. Bangunan Kapal Non Baja
094. Interior Kapal
XXV.
TEKNOLOGI
TEKSTIL
095. Teknik Pemintalan Filament
096. Teknik Pemintalan Stapel
097. Teknologi Pembuatan Kain
098. Teknologi Pencelupan
099. Teknologi Pencapan
095. Teknik Pemintalan Filament
096. Teknik Pemintalan Stapel
097. Teknologi Pembuatan Kain
098. Teknologi Pencelupan
099. Teknologi Pencapan
XXVI.
GRAFIKA
100. Produksi Grafika
101. Persiapan Grafika
100. Produksi Grafika
101. Persiapan Grafika
XXVII.
GEOLOGI
PERTAMBANGAN
102. Geologi Pertambangan
102. Geologi Pertambangan
XXVIII.
INSTRUMENTASI
INDUSTRI
103. Kontrol Proses
104. Kontrol Mekanik
105. Instrumentasi Logam & Gelas
103. Kontrol Proses
104. Kontrol Mekanik
105. Instrumentasi Logam & Gelas
XXIX.
KIMIA
106. Kimia Industri
107. Analis Kimia
106. Kimia Industri
107. Analis Kimia
XXX.
PELAYARAN
108. Nautika Pelayaran Niaga
109. Teknika Pelayaran Niaga
110. Nautika Kapal Penangkap Ikan
111. Teknika Kapal Penangkap Ikan
108. Nautika Pelayaran Niaga
109. Teknika Pelayaran Niaga
110. Nautika Kapal Penangkap Ikan
111. Teknika Kapal Penangkap Ikan
XXXI.
TELEKOMUNIKASI
112. Teknik Transmisi
113. Teknik Suitsing
114. Teknik Jaringan Akses
112. Teknik Transmisi
113. Teknik Suitsing
114. Teknik Jaringan Akses
XXXII.
KESEHATAN
115. Keperawatan
116. Keperawatan Gigi
117. Analis Kesehatan
118. Farmasi
119. Farmasi Industri
115. Keperawatan
116. Keperawatan Gigi
117. Analis Kesehatan
118. Farmasi
119. Farmasi Industri
XXXIII.
KEHUTANAN
120. Pengolahan Hutan
120. Pengolahan Hutan
XXXIV.
AGRO
TEKNIK
121. Teknik Tanah & Air
122. Teknik Alat & Mesin Pertanian
121. Teknik Tanah & Air
122. Teknik Alat & Mesin Pertanian
XXXV.
KESEHATAN
HEWAN
123. Kesehatan Hewan
123. Kesehatan Hewan
XXXVI.
TEKNOLOGI
124. Teknologi Pengolahan Sampah & Limbah
125. Teknologi Biofuel
124. Teknologi Pengolahan Sampah & Limbah
125. Teknologi Biofuel
XXXVII.TEKNOLOGI INDUSTRI
126. Teknik & Manajemen Industri
127. Teknik & Manajemen Pergudangan
128. Teknik & Manajemen Transportasi
126. Teknik & Manajemen Industri
127. Teknik & Manajemen Pergudangan
128. Teknik & Manajemen Transportasi
XXXVIII.
TEKNIK
PERMINYAKAN
129.
Teknik Produksi
130. Teknik Pemboran
131. Teknik Pengolahan Migas & Petro Kimia
130. Teknik Pemboran
131. Teknik Pengolahan Migas & Petro Kimia
Jika kementrian pendidikan, industry, pertanian, kelautan, UKM,
perdagangan, Kepala-kepala Daerah, bisa bersinergi, saya yakin kontibusi adik-adik SMK ini bisa lebih besar dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi kecil – menengah. Tidak hanya memberikan nilai tambah
ekonomis bagi pelaku industry kecil, tapi bagi institusi pendidikan itu sendiri.
Memang terasa aura politisasi "mobil". Proyek baru berarti ladang basah buat para pejabat, semakin tidak real semakin bagus.
ReplyDeleteSemakin banyak mobil murah turun ke pasar ujung - ujungnya akan merusak harga mobil2 luar yang investasinya sudah besar - besaran di Inonesia. Lagian banyak mobil bukannya tambah bikin macet ya.
Ini konsentarsinya dirjen perhubungan harusnya sudah mulai memikirkan gimana caranya membuat transportasi publik itu dilirik konsumen.
Ijin share bung
Project Mobil nasional=Mobil Murah=jumlah mobil tambah=Beban jalan naik=konsumsi bahan bakar naik=Suplay BBM kurang=Harga BBM naik=Daya beli turun=Kesejahteraan rakyat menurun...Coba liat ujung-ujungnya jelek kan? Mudah-mudahan pejabat-pejabat negara kita bisa lebih bijak dalam bertindak.
Deletejangan terlalu pesimis bung
ReplyDeleteapa salahnya anak SMK bikin mobil
gak perlu sekolah tinggi-tinggi untuk punya mimpi
henry ford aja cuma lulus sekolah SMP tapi dia punya mimpi dan lihat hasilnya sekarang adalah sebuah industri mobil terbesar di amerika
Justru kita lah ( yang sekolahnya tinggi dan pengalamnnya banyak ) plus dukungan pemerintah ( kalo perlu pemerintah yang invest kayak proton di malaysia ) harus mendukung impian anak SMK itu untuk mewujudkan sebuah mimpi mobil nasional
Salam Jumpa Bung Zolli, Saya sangat optimis dengan tingkat kecerdasan peljar di Indonesia, buktinya tidak hanya hal-hal prakstis, dalam olimpiade sains-pun kita disegani. Kelemahan kita yaitu sasaran kebijakan nasional yang selalu terputus dan terkadang bukanlah kebutuhan dasar bangsa. Kembali ke adik2 SMK, begitu banyaknya program study keahlian yang ada dalam kurikulum, dengan program pembinaan yang benar dan terintegrasi dengan dunia industri, pasti akan lebih efektif hasilnya. Salam ...
Delete