Selasa,
27/11/12 lalu saya baru mengikuti
seminar bagi manager-manager perusahaan
Korea di Indonesia. Topik utamanya yaitu bagaimana industri menyikapi efek dariKenaikan Upah Pekerja 2013 di Indonesia yang rata-rata di angka 45%. Tidak bisa
ditutupi, Industri Sepatu, Garmen, dan Textil yang paling terpukul menghadapi situasi ini. Ada pertanyaan yang
sangat menarik, yaitu apakah industri
padat karya di Indonesia masih menguntungkan ? Hanya para CEO yang bisa
menjawabnya.
Otak saya
tidak henti-hentinya berputar. Perspektive mana yang harus saya dapatkan,
hingga situasi runyam ini ( threats ) menjadi semacam peluang ( opportunities )
bagi perusahaan. Dua hari berturut-turut
kami , team quality, engineering, dan produksi mendiskusikan setiap kemunkinan solusi.
Pagi tadi,
sepertinya kami menemukan solusi. Saya pikir inilah jalan keluar yang optimum.
Dasar pemikiran nya sangat Simple, perhatikan formulasi berikut :
Profit = Sales - Cost
Profit atau
laba merupakan selisih antara tingkat penjualan ( sales ) dan Biaya produksi
Investor pastinya dalam kondisi apapun Profit ( laba ) terus
berada ditingkat optimum, untuk itulah mereka menggaji kita bukan ? Ada 2 option
standard yang biasa dilakukan untuk mempertahankan optimum laba.
Ada 2 cara
untuk memenuhinya, 1) Naikkan quantity produk terjual, atau 2) naikan harga produk
Terlihat
simple bukan ? tapi perusahaan nekat mana yang melakukan strategi seperti ini.
Ada yang mengatakan bahwa kenaikan
tingkat upah buruh bisa meningkatkan tingkat konsumsi terhadap barang-barang
komoditas. Pemahamannya seperti ini, kalau upah naik, kan uangnya bisa kembali
lagi keperusahaan lewat pembelian
barang-barang hasil produksi.
Maaf kalau
saya mengatakan jika opini diatas tidak tepat. Berdasarkan data BPS pada Februari 2012, sebanyak 42,1 juta orang atau 37,29 persen
bekerja pada sektor formal. Dan sebanyak 70,7 juta orang atau 62,71 persen
bekerja pada sektor informal. Pekerja di sektor formal
prosentasenya hanya 37,29%, artinya hanya merekalah yang menikmati kenaikan
UMP. Bagaimana pekerja sektor informal yang jumlahnya 62,71%. Kenaikan UMP tidak akan significant
mempengaruhi kenaikan tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas industri.
Kesimpulannya,
strategi option pertama ini, sepertinya akan sulit terealisasi. Memang ada
pengecualian untuk industri makanan ( pokok ) serta turunannya meski tidak pada
level yang significan.
Option kedua :
Menurunkan Biaya produksi
Struktur utama
dalam Biaya produksi diantaranya : Labor Cost, Material Cost, Overhead, Energy
Cost. Ini yang paling memungkinkan. Kenaikan labor cost sebesar 45%, harus
diimbangi dengan penurunan biaya di pos lain dengan tingkat yang sama. Misal
dengan Saving Energy, Alternatif Material dengan harga yang lebih murah, hingga
yang paling ekstrim, kurangi direct dan indirect labor cost melalui PHK. Tapi
alternatif terakhir sepertinya berat juga, karena melakukan PHK juga butuh
biaya yang tidak kalah besar.
Option kedua
merupakan option standard bagi para praktisi manufacture. Ini bukanlah sesuatu
yang luar biasa dan istimewa !
Option yang luar biasa
Saya
memutuskan untuk tidak ambil kedua option biasa diatas, saya memiliki option yang luar biasa. Perhatikan tabel
dibawah.
Ini bukan
mimpi! Naikkan Tingkat Penjualan dan saat bersamaan turunkan biaya produksi.
Logikanya
seperti ini :
a) Kenaikan
tingkat UMP rata-rata 45% jelas memberikan tekanan terhadap operasi perusahaan.
Tapi perlu diingat, masalah ini juga dialami oleh kompetitor. Jika kompetitor
menerapkan strategi bertahan ( survival ), langkah idealnya yaitu mengurangi
kapasitas produksi. Jika ini benar, dan sebagian besar kompetitor
dalam posisi seperti ini, hukum pasar Suplay Demand akan berlaku bukan. Ini
peluangnya, keterbatasan Suplay akan memberikan peluang peningkatan produk
perusahaan anda. Tingkat penjualan ( Sales ) akan meningkat. Tentunya diimbangi
dengan Delivery dan tingkat quality yang lebih baik akan menjadi nilai tambah
tersendiri.
b) Dalam waktu
bersamaan, issue ini jadikan momentum untuk melakukan perubahan.
Dalam teori
manajemen bisnis, kita mengenal 4 M, yaitu Machine, Man, Material, Method. Saya
memiliki teori seperti ini.
25 % Machine +
25 % Man + 25% Material + 25% Methode = 100%
Ini
menunjukkan proporsi action kita. Jika kita ingin mengurangi biaya produksi
dari sisi konsumsi Material ( Misal penggunaan Grade lebih rendah atau menekan
Loss material saat proses ) sampai ½, maka aspek lain yang terkait harus
dinaikkan misal machine diimprove hingga 31,25% dan Methode di upgrade hingga
31,25%. Atau jika memutuskan Man
diturunkan hingga ¼ nya, tentu harus dikompensasi dengan kenaikan diaspek
machine dan aspek lainnya. Setiap perusahaan tentunya memiliki pertimbangan
yang berbeda-beda.
Strategi saya,
menaikkan Machine sampai batas 50%. Diharapkan bisa berkontribusi pada
penurunan loss dan efisiensi material hingga 12,5% , dan diharapkan kestabilan
mesin bisa menaikkan tingkat produksi sehingga rasio Rasio HPP ( hasil produksi
perorang ) bisa meningkat.
Ini tidak
main-main, memperkuat teknologi mesin-mesin produksi bukanlah hal yang simple,
jangan dibayangkan improve machine ini, kami diperbolehkan untuk membeli
mesin-mesin baru dan otomatis. Bukan seperti ini, investasi sepertinya menjadi alternatif terakhir para
investor. Yang bisa saya lakukan yaitu
membangun sistem engineering yang memberikan jaminan kestabilan saat
berproduksi sekaligus mampu memproses bahan baku dengan minimum requirement spec, dengan tanpa mengesampingkan aspek quality produk akhir. Langkah awal yaitu merubah struktur organisasi engineering, dengan
memperkuat sub divisi improvement, workshop, dan preventive maintenance.
Tidak berhenti
disini, organisasi engineering harus mampu beradaptasi dengan strategi baru
ini, sebelumnya divisi produksi yang selalu menjadi primadona perusahaan, kali
ini saya harus memposisikan engineering di posisi itu. Rantai komunikasi terus
diperkuat dengan meningkatkan frekuensi meeting koordinasi dan evaluasi di
tingkat leader. Trainning akan menjadi rutinitas baru di divisi ini, kami berencana meningkatkan frekuensi trainning
yang berkisar pada upgrade Mechanical-electrical knowledge, Preventive
Maintenance Management dan Engineering Attitude.Untuk memperkuat suplay spare
part, disamping penambahan mesin workshop, kami menambah operator di mesin perkakas
dengan kategori skillfull. Intinya, divisi inilah yang menjadi jantung operasi
perusahaan.
Seperti yang
saya sampaikan sebelumnya, target utama kami yaitu : 1) Menurunkan Loss
Material dan 2) Meningkatkan kemampuan mesin dalam memproses material Down Grade. Tidak hanya ini, perusahaan akan dapat
keuntungan lain dari Strategi upgrade teknologi ini. Yaitu :1) Rasio Hasil Produksi Perorang ( HPP ) akan naik,
dengan jumlah karyawan tetap, dengan mesin yang lebih stabil akan meningkatkan
capasitas produksi , 2) Quality product meningkat, 3) Ketepatan waktu
penyelesaian order ( Delivery ) meningkat.
Penutup
Kenaikan UMP/UMK dalam konteks Harga Pokok Produksi ( HPP ) bukan merupakan efek tunggal, dalam batas tertentu aspek ini akan menjadi pendorong terjadinya peningkatan biaya yang lain ( Multilayer effect ). Seperti kenaikan biaya material, karena suplier juga harus melakukan penyesuaian harga Ada lagi Purchase cost, Marketing Cost, dll. Terlepas dari tekanan ini, indsutri nasional harus siap dengan rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik di 2013, yang besarannya mencapai 15%. Seperti kita ketahui, kenaikan harga produk energi dan makanan pokok, akan memberikan dampak sangat significant terhadap struktur biaya dalam perusahaan, dan disisi lain user dipaksa untuk membeli produk ini ( energi & makanan pokok ) dengan mengorbankan kemampuan membeli produk-produk lain yang bersifat sekunder atau dengan bahasa sederhananya, melemahnya daya beli.
Kenaikan UMP/UMK dalam konteks Harga Pokok Produksi ( HPP ) bukan merupakan efek tunggal, dalam batas tertentu aspek ini akan menjadi pendorong terjadinya peningkatan biaya yang lain ( Multilayer effect ). Seperti kenaikan biaya material, karena suplier juga harus melakukan penyesuaian harga Ada lagi Purchase cost, Marketing Cost, dll. Terlepas dari tekanan ini, indsutri nasional harus siap dengan rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik di 2013, yang besarannya mencapai 15%. Seperti kita ketahui, kenaikan harga produk energi dan makanan pokok, akan memberikan dampak sangat significant terhadap struktur biaya dalam perusahaan, dan disisi lain user dipaksa untuk membeli produk ini ( energi & makanan pokok ) dengan mengorbankan kemampuan membeli produk-produk lain yang bersifat sekunder atau dengan bahasa sederhananya, melemahnya daya beli.
Saya ingin
berbagi semangat kami. Semangat yang sangat Optimis untuk tidak hanya sekedar
bertahan dimasa sulit seperti situasi saat ini. Namun tetap fokus untuk
mempertahankan pertumbuhan perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat, dan marilah
kita gali semua peluang untuk membuat perusahaan lebih kuat dan lebih cepat.
Tentunya strategi ini bukanlah satu-satunya, setiap divisi wajib memberikan kontribusi semaksimal mjungkin. marketing harus mampu menambah jumlah order, Purchasing atau logistic harus berusaha mendapatkan material dengan harga yang lebih ekonomis, Personalia & HRD mengendalikan tingkat kehadiran personel, QC meningkatkan kontrol implementasi system quality, Produksi dapat meningkatkan performance operator, PPIC memperketat kontrol dan monitoring konsumsi material, Divisi Finance memberikan feed back mengenai tingkat pemakaian budget dan divisi-divisi lain yang memberikan kontribusi tidak langsung terhadap pencapaian tingkat efisiensi operasi.
Action seperti ini sangat tdiak memungkinkan untuk diterapkan dalam industri padat karya seperti Sepatu, Garment dan Textile. Alasannya karena industri ini memiliki ketergantungan yang sangat rendah pada teknologi, dan kondisi sebaliknya pada faktor manusia. Semoga Pemerintah memahami persoalan dalam dunia industri degnan lebih baik lagi, dan menetapkan langkah-langkah yang tetap mendorong laju pertumbuhan industri nasional.
Akhir kata, semoga artikel ini memberikan manfaat. Good luck and Save our manufacture!
Action seperti ini sangat tdiak memungkinkan untuk diterapkan dalam industri padat karya seperti Sepatu, Garment dan Textile. Alasannya karena industri ini memiliki ketergantungan yang sangat rendah pada teknologi, dan kondisi sebaliknya pada faktor manusia. Semoga Pemerintah memahami persoalan dalam dunia industri degnan lebih baik lagi, dan menetapkan langkah-langkah yang tetap mendorong laju pertumbuhan industri nasional.
Akhir kata, semoga artikel ini memberikan manfaat. Good luck and Save our manufacture!
wah,pas banget ini artikel nya, perusahaan tempat saya bekerja saat ini sedang berpikir bagaimana caranya melakukan efisiensi disaat UMP naik. trima kasih pak artikel nya.
ReplyDeleteGood luck pak.
DeleteGood luck pak.
Deletesangat bermanfaat artikelnya terimakasih
ReplyDelete<www.jualboileridm.com”
www.profesionalcustoms.com
ReplyDeletewww.undernameimport.com
https://importundername.com
https://msalogistics.co.id
Jasa Import Undername Murah, Jasa Import Door To Door dan Jasa Forwarder Import, Paham Dengan Prosedur Export Import di Indonesia, Jasa Kepabeanan Lancar, Perusahaan Undername Import , Jasa Import Borongan All-In, Customs Dokumen Import, Jasa Ekspedisi Cepat, Jasa Emkl-Imkl, Undername Import Kuota SPI Besi Baja, Undername Import Biji Pastik, Freight Forwarding, Forwarder Terkemuka, Domestics Aman
If you had financial problems, then it is time for you to smile. You only need to contact Mr. Benjamin with the amount you wish to borrow and the payment period that suits you and you will have your loan in less than 48 hours. I just benefited for the sixth time a loan of 700 thousand dollars for a period of 180 months with the possibility of paying before the expiration date. Make contact with him and you will see that he is a very honest man with a good heart.His email is lfdsloans@lemeridianfds.com and his phone number is + 1-989-394-3740 WhatApp.
ReplyDeleteKami dari PT. TWIN Logistics mengajukan penawaran kerjasama dalam bidang pengurusan barang Import RESMI & BORONGAN.
ReplyDeleteServices Kami,
Customs Clearance Import sistem Resmi maupun Borongan
Penanganan secara Door to Door ASIA & EROPA Sea & Air Service
Penyediaan Legalitas Under-Name (Penyewaan Bendera Perusahaan)
Pengiriman Domestik antar pulau seluruh Indonesia laut dan Udara atau Darat.
Terima kasih atas kepercayaan kepada kami, semoga kerjasamanya berjalan dengan lancar.
Jika ada yang inggin dipertayakan, silahkan hubunggi kami di Nomor Phone : +62 21 8498-6182, 8591-7811 Whatssapp : 0819-0806-0678 E-Mail : andijm.logistics@gmail.com
Best Regards,
Mr. Andi JM
Hp Whatssapp : 0819-0806-0678 / 0813-8186-4189
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = == = = = =
PT. TUNGGAL WAHANA INDAH NUSANTARA
Jl. Raya Utan Kayu No.105 B Jakarta Timur 13120 Indonesia
Phone : +62 21 8498-6182, 8591-7811 Fax : +62 21 8591-7812
Email : andijm.logistics@gmail.com, cs@twinlogistics.co.id
Web : www.twinlogistics.co.id